Showing posts with label Motivasi. Show all posts
Showing posts with label Motivasi. Show all posts
30 November 2011 | 197 comments | Sibaho Way

Giant Step di Tahun 2012

Tahun 2012 sudah di depan mata. Apa langkah besar yang Anda lakukan di Tahun 2012 ? Kalau langkah besar istri saya : Resign dari pekerjaannya ! Kalau saya : Mendukung keputusan istri :D

Ada sebuah quote bagus : Tidak penting lebih baik dari orang lain, jauh lebih penting lebih baik dari kemarin.
Selamat membuat rencana besar di Tahun 2012 :)

Read More..
29 October 2011 | 189 comments | Sibaho Way

Di setiap kesulitan pasti ada peluang !

Dampak banjir Thailand akhirnya sampai ke Indonesia. Sejumlah pasokan komponen untuk pabrik-pabrik di Indonesia terhenti. Yang suka bilang: hidup mengalir seperti air, sekarang bisa melihat kan, bahwa aliran air pun jika tidak di-manage dengan benar bisa merusak!

Di berita-berita disebutkan bahwa air surut diperkirakan 2 hingga 4 minggu lagi. Proses recovery-nya mungkin lebih dari sebulan atau lebih lama lagi. Artinya masalah ini masih akan lama. Apa yang akan terjadi?

Pertama, biasanya pabrik-pabrik terkait akan melakukan pengetatan di semua sisi. Mulai dari pending pembelian raw material sampai yang paling ekstrim merumahkan para karyawan. Apalagi? Yang jelas semua itu dilakukan untuk menjaga kestabilan dan kelangsungan hidup perusahaan, yang pastinya semua stakeholders terkait.

Banyak pelajaran yang bisa kita petik dari kejadian ini. Betapa negara kita memiliki ketergantungan yang tinggi dengan negara lain seperti Thailand. Padahal dari berbagai aspek Indonesia jauh lebih unggul dari Thailand. Mengapa bisa terjadi seperti itu? Banyaklah kejadian di masa lalu yang membuat seperti itu.

Momen ini bisa jadi pemicu kita untuk menangkap peluang besar ini. Bahwa seburuk-buruknya pengelolaan bisnis dan lingkungan di Indonesia, belum pernah separah yang terjadi di Thailand saat ini. Bisakah kita meyakinkan investor soal ini ? Siapa yang harus berperan menindaklanjuti?

Pemerintah, Pengusaha dan Serikat Buruh harus melihat ini sebagai peluang bersama. Sumberdaya kita berlimpah dibanding Thailand dan negara-negara lainnya. Dan masih cukup banyak alasan lainnya untuk memindahkan produksi komponen-komponen inti itu dari Thailand (dan negara-negara lainnya) ke Indonesia. Dan yang terpenting, jangan sampai kehilangan momen ini !

Terakhir, semoga saja badai ini cepat berlalu hingga tidak sampai mengganggu roda ekonomi perusahaan, para karyawan, lingkungan masyarakat sekitar dan Indonesia secara umum.
Buat yang terkena dampak, ini juga peluang kok untuk menaikkan kompetensi kita sambil mencari peluang-peluang lainnya.
Tetap semangat, Kawan-kawan!!

Read More..
25 September 2011 | 49 comments | Sibaho Way

Cerita Pohon Jambu dan Pohon Mangga

Tadi siang habis memetik buah jambu satu gerombol di depan rumah. Anakku yang memetik sekalian berlatih memanjat pohon. Jambunya manis, warnanya merah. Buahnya memang tidak banyak dibanding pohon jambu sebelah milik tetangga. Tapi aku bangga dengan pohon jambu di halaman rumahku ini. Mengapa?
Sejujurnya dulu ketika Aku menanamnya Aku tidak mengharapkan buahnya. Aku dulu ingin agar halaman rumahku hijau, asri dan teduh. Maka kutanamlah pohon jambu dan mangga. Alhasil sekarang sangat teduh, cocok buat santai sambil leyeh-leyeh tiduran di bale2 bambu yang kutaruh di bawah pohon jambu. Dan kami sekeluarga masih dihadiahi buahnya oleh pohon jambu dan mangga. Mereka baik banget kan...

Sepasang burung pun pernah bersarang 2 kali di pohon jambu dan sekali di pohon mangga. Bahkan Tawon pun pernah bersarang di pohon jambu. Buatku, mereka menambah semarak suasana. Sayang, mertuaku yang phobia serangga memusnahkan rumah mereka :(

Betapa bahagianya bisa menjadi seperti pohon jambu dan mangga, membawa keteduhan dan kedamaian bagi mahluk sekitarnya.
Fakta menarik lainnya, pohon jambu dan mangga ini tidak pernah saling bersaing. Malah mereka selalu berbuah hampir dalam waktu yang bersamaan. Artinya, buat Kami sekeluarga: waktunya Rujakan :D

Sudahkah kita saling mendukung satu sama lain: saudara, teman, rekan kerja, tetangga? Yuk mulai dari sekarang.

Read More..
20 May 2011 | 112 comments | Sibaho Way

Konsep JIT dan SCM versi lokal

Almarhum Noercholish Madjid pernah berujar bahwa yang dinamakan pembaharuan atau transformasi sosial itu adalah mengambil yang baik-baik dari luar dan mengawinkannya dengan yang baik-baik dari dalam kita sendiri. Menolak yang buruk-buruk dari luar dan sekaligus juga membuang yang buruk-buruk dari diri kita sendiri.
Sederhana dan normatif memang. namun pada kenyataannya sangatlah sukar melakukannya. Karena kita sering gagal mengidentifikasi yang baik-baik dari luar itu apa. Serta kita juga sering gagal menggali yang baik-baik dari kita itu apa.

Spirit Just in Time (JIT) dan on time delivery (OTD) misalnya. Konon jauh beberapa abad silam (tahun 1222) Ken Arok Raja Singosari sudah mengenal dan melakukannya.
Kita ingat bagaimana marahnya Ken Arok kepada Mpu Gandring manakala wan prestasi, gagal menyerahkan senjata (keris ?) pesanan Ken Arok tepat waktu. Akibatnya dengan keris yang belum selesai itu dibunuhlah Mpu Gandring oleh Ken Arok. Menjelang sakratul maut, dengan nafas tinggal satu dua Mpu Gandring masih sempat mengeluarkan kutukannya yang melegenda itu terhadap Ken Arok. Bahwa sang pembunuh dan tujuh turunannya akan mati pula dengan keris tersebut.
Mengapa Ken Arok bisa semarah itu terhadap tidak tepat waktunya Mpu Gandring ? Tidak lain karena hal ini akan merusak jadwal yang yang telah rapi disusunnya untuk melakukan kudeta terhadap Akuwu Tumapel, Tunggul Ametung.

Jika kita kaitkan dengan perusahaan, maka kegagalan perusahaan untuk tepat waktu delivery customer (yang diakibatkan juga dari produksi yang tidak Just in Time) maka akan merusak rencana ativitas pelanggan. Ini adalah salah satu bentuk customer satisfaction yang gagal. Sebab ketidak tepatan waktu itu akan menyebabkan naiknya biaya. Dan ini adalah bentuk pemborosan (Muda). Muda adalah peningkatan aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah.

Pada tahun 1629 Sultan Agung Raja Mataram sudah berfikir tentang Supply Chain Management (SCM). Belajar dari kegagalan serangan pertama (tahun 1628) terhadap VOC di Batavia, Sultan Agung lalu mendirikan lumbung-lumbung padi di sepanjang jalur perjalanan Prajurit Mataram dari Kotagede (Yogyakarta) ke Batavia. Melewati Wates, Purworejo, Kebumen, Purwokerto, Cirebon, Indramayu, Karawang, Bekasi. Sebab kekalahan serangan pertama disebabkan oleh pasokan logistik yang terbatas. Dengan adanya lumbung-lumbung padi tersebut, kebutuhan logistik perang dapat setiap saat dipenuhi, tanpa harus menunggu kiriman dari Kutaraja (Kotagede), atau tanpa sedari awal membawa persedian makanan dalam jumlah besar dari Kotagede yang tentu saja menguras tenaga (pemborosan) . Ini jelas senafas dengan distribusion management dalam konsep SCM. Namun sayang rencana ini tercium oleh VOC. Pada saat Sultan Agung melakukan serangan kedua, VOC membakar lumbung-lumbung padi tersebut. Serangan kedua pun gagal. Serangan ketiga lalu dipersiapkan. Namun Sultan Agung keburu mangkat. Dan penerusnya Amangkurat I tidak pernah melanjutkan apa yang sudah dirintis ayahnya.

Jika penerapan TPS atau Lean manufacturing di Indonesia tidak begitu menggembirakan, maka stereotype orang Indonesia itu malas, lelet, suka ngaret, dan lain-lain bukanlah alasannya. Karena budaya bangsa kita pun tidak mengajarkan demikian. Banyak faktor penyebabnya diantaranya masalah ekonomi, sosial dan politik.

Faktor ekonomi misalnya sangat timpangnya kesejahteraan buruh di Indonesia dan Jepang. Sehingga asupan gizi tak memadai. Bagaimana mungkin buruh pabrik-pabrik tekstil itu akan sangat produktif dan masuk pasca istirahat tepat waktu jika mereka makan siang saja harus harus antri panjang dan nongkrong di pinggi-pinggi jalan yang tentu saja tak bisa dipertanggungjawabkan higienitasnya. Dan management hanya menutup mata saja dengan hal ini.

Faktor sosial politik misalnya, bangsa ini seringkali gagal menerapkan azas meritokrasi dengan fair. Masih banyak karyawan yang mengalami diskriminasi gaji dan remunerasi/karir hanya karena berbeda ras/suku dengan pemimpin atau pemilik perusahaannya. Manajemen jika bicara produktivitas selalu mengacu pada perusahaan kelas dunia semacam Toyota, Microsoft, dll. Namun ketika bicara benefit bagi karyawannya selalu mengacu pada UMR yang sangt tipis sekali dengan kebutuhan hidup layak minimum. Apakah ini bukan standard ganda ?

Jadi ketika akan menerapkan TPS/Lean Manufacturing atau konsep apapun yang memumpuni dari negara lain untuk diterapkan di kantor, jangan pernah bermimpi kita akan menyamai Toyota Jepang atau Motorolla Amerika misalnya. Akan lebih bijak misalnya dalam menerapkan konsep-konsep management dari luar tadi diiringi perkawinan dengan penggalian kearifan nilai-nilai lokal. Sehingga konsep-konsep tersebut menjadi membumi.

Jika kita silau dengan performance Toyota saat ini, sadarilah bahwa itu memerlukan proses yang bertahun-tahun dan berdarah-darah. Tahun limapuluhan Toyota dihinggapi krisis finansial dan perburuhan yang hebat. Yang menyebabkan lengsernya Pemimpin generasi kedua Toyota, Kiichiro Toyoda. Bahkan pada awal-awal pasca perang Dunia II, performance karyawan Toyota lebih rendah 9 kali dari karyawan perusahaan Amerika. Kalau sekarang mereka bisa seperti ini, itu karena mereka sudah melakukan perbaikan ribuan hingga jutaan kali. baik itu perbaikan kecil, hingga perbaikan yang besar. Dan itu memakan waktu puluhan tahun.

Jadi janganlah berkecil hati jika dalam dua atau tiga tahun menerapkan TPS, perusahaan tak juga kunjung mengkilap performancenya. TPS bukan sekedar tools, tapi dia juga sebagai kultur dan konsep manajemen total. Lebih dari itu TPS bukanlah sebuah sistem/alat untuk menjiplak kesuksesan suatu company ke company lainnya, kesuksesan sebuah negara ke negara lainnya. Di dalam TPS membutuhkan komitmen sepenuh hati terutama dari level management tertinggi, dan partisipasi aktif dari keseluruhan karyawan.
TPS adalah sebuah evolusi (perbaikan terus menerus), dan bukanlah Revolusi (Proses sekali jadi). Ia bukanlah sebuah hasil kerja setahun dua tahun. Ataupun buah kerja semalam. TPS membutuhkan management yang sabar,bukan management yang tempramental.

by : Agus Hendri (milis IPOMS-ID)

Read More..
26 March 2011 | 110 comments | Sibaho Way

Beruang vs King Cobra

Beruang ingin menyiramkan cairan jahat ke tubuh King Cobra. Cairan jahat itu terbuat dari darah King Cobra yang telah diramu dengan formula khusus di laboratorium Beruang. King Cobra dibantu oleh Anaconda dalam menghadapi serangan Beruang. Mereka berdua telah memobilisasi Buaya, Burung Ninja, Naga, Hiu, Paus, Kelelawar dan Kangguru untuk melawan Beruang yang ingin menguasai dunia.

Mengapa Beruang memilih King Cobra yang menjadi targetnya. Oh, ternyata ada cerita lama antara Beruang dan King Cobra.

Cerita di atas adalah penggalan cerita yang dimainkan anak saya yang paling kecil, ketika melakukan aktivitas kesayangannya: story telling, dimana Saya dan kakaknya jadi penonton sambil sesekali bertanya. Cerita itu murni karangannya sendiri. Properti yang digunakan untuk mewakili karakter-karakter di atas juga dengan benda-benda seadanya. Ada sisir, jepit rambut, bola, extention colokan listrik dan lain-lain. Gak nyambung kan ? Ya, tidak masuk dari sisi pemikiran alias logika.

Logika. Ya, logika. Logika adalah pembatas yang paling valid karena terlihat sangat masuk akal. Logika kadang membuat kita menjadi takut untuk mencoba hal-hal baru. Padahal kita tahu, dengan kita tidak mencoba hal-hal baru maka kita tidak akan memiliki pengalaman apa-apa, dimana kita sangat menyakini bahwa pengalaman adalah guru yang terbaik.
Jika kita tidak memiliki pengalaman, berarti kita juga kehilangan kesempatan untuk menambah pengetahuan baru. Tidak punya pengetahuan salah satu penyebab orang takut untuk berbuat.

Kita kadang membatas-batasi pemikiran kita sehingga tidak bisa berbuat lebih banyak dengan segala keterbatasan yang ada. Bahkan kadang-kadang, kita malah menjadikan batasan-batasan itu sebagai alasan untuk tidak berbuat apa-apa.

Selamat berakhir pekan, Kawan ! Sukses buat Kita semua.

Read More..
20 March 2011 | 65 comments | Sibaho Way

Gambaru ala Indonesia

Gambaru... Gambaru... Gambaru ! Akhir-akhir ini banyak orang membicarakan soal Gambaru. Ini tentu berkaitan dengan bencana gempa dan tsunami di Jepang beberapa waktu lalu. Gambaru sendiri adalah sebuah budaya Jepang yang ekstrimnya adalah berjuang habis-habisan hingga titik darah penghabisan. Jadi semuanya harus dicapai dengan ngotot dan ini sudah dididik dari mereka masih kecil. Pokoknya, untuk masa sekarang Gambaru adalah sesuatu yang patut (dan wajib) dicontoh.

Apakah Gambaru menjadi sesuatu yang mutlak harus kita tiru? Saya jadi teringat obrolan dengan CEO salah satu grup perusahaan saya bekerja. Menurut beliau, kita tidak bisa copy paste budaya jepang plek plek plek ke Indonesia. Dalam hal awareness mereka tentang safety, quality dan reduction cost kita memang harus tiru. Tapi dalam hal pengelolaan SDM mencontoh 100% dinilai kurang tepat.

Masuk akal menurut saya. Saya melihat, Indonesia memiliki keunikan sendiri dalam hal SDM. Budaya malu versi Jepang dengan budaya malu versi Indonesia sangat berbeda. Jepang, dengan mempertontonkan kesalahan lewat visualisasi membuat mereka malu, jera dan akan berbuat lebih baik lagi secara sungguh-sungguh. Hal yang sama dilakukan untuk bangsa kita, bisa berakibat kontra produktif. Kalaupun melakukan perbaikan karena terpaksa dan tidak sungguh-sungguh. Begitu pengawasan lemah, maka akan kembali seperti semula. Perlu usaha dan waktu yang lama.

Lantas, apakah Indonesia tidak mempunyai budaya Gambaru? Ada, tetapi dengan cara berbeda. Indonesia memiliki perasaan yang halus (dan mungkin bangsa Jepang bisa jadi iri dengan hal ini) sehingga penanganan dengan budaya disiplin ketat ala Jepang kadang tidak berhasil. Lihatlah mereka yang bekerja di perusahaan Jepang. Budaya itu hilang ketika mereka keluar dari lingkungan perusahaan. Hilang budaya antri, hilang taat pada rambu, hilang peduli akan keselamatan orang lain. Lihatlah tentara kita yang dididik dengan disiplin keras, apakah terbawa dalam kehidupan mereka sehari-hari? Ya, memang butuh waktu yang tidak sebentar.

Apakah ketika para pejuang dulu tidak ber-Gambaru saat mengusir penjajah dulu? Apakah Pangeran Diponegoro, Tuanku Imam Bonjol, Pattimura, Pak Sudirman dan Bung Tomo tidak ber-Gambaru pada zamannya? Mereka memiliki Gambaru yang mungkin malah di atas gambaran orang Jepang sendiri, karena apa ? Karena mereka masih menyelipkan perasaan dan cinta dalam perjuangan mereka. Ya, walau berjuang mati-matian, mereka masih memiliki perasaan yang halus.

Perasaan orang Indonesia sudah mengerti hanya dengan sindiran halus, Jepang tidak. Orang Indonesia sabar untuk mendidik orang yang melakukan kesalahan berkali-kali, Jepang tidak.
Untuk era industri dan informasi seperti saat ini sekilas budaya Gambaru ala Jepang memang terlihat lebih unggul. Tapi, apakah kondisi sekarang ini sudah benar dengan budaya menang sendiri, saling sikut, yang kuat yang bertahan yang lemah mati perlahan?

Sekali lagi, saya bukannya tidak setuju atau anti dengan Gambaru ala Jepang. Tetapi buat saya, budaya kita pun tidak kalah unggul asalkan diberi wadah yang tepat. Mengharapkan manusia untuk merubah lingkungan sangat butuh usaha yang keras dan berdarah-darah. Tetapi, dengan kita merubah lingkungan maka manusia Indonesia pun akan kembali ke akar budaya nenek moyang yang sudah baik. Bersihkan korupsi, perbaiki infrastruktur, utamakan kepentingan publik, berikan keadilan, insya Allah manusia Indonesia bisa mengalahkan budaya bangsa manapun. Terlihat sulit? Tidak ! Jangan menyerah, pasti bisa, Gambaru !!!

Read More..
01 May 2010 | 56 comments | Sibaho Way

May Day , mayday...mayday !


Kisah kelam dunia perburuhan Indonesia seperti tiada habisnya. Upah Minimum Propinsi/Regional yang dipatok berdasarkan Kebutuhan Hidup Layak ('layak' adalah eufenisme dari 'minimum'), sistem kerja kontrak dan outsourcing yang membuat buruh tidak memiliki kejelasan masa depan, perlindungan hak-hak yang minim, kondisi tempat kerja yang tidak menjamin kesehatan dan keselamatan kerja hingga pelecehan secara mental oleh pekerja asing seperti yang baru terjadi di Batam kemarin.

Buruh, disadari atau tidak adalah produk yang sejak semula memang sudah dirancang untuk menjadi sapi perah kapitalis dan pemerintah. Konspirasi ini sudah tercium sejak kita duduk di bangku sekolah. Mengapa konspirasi?

Kita sudah dikondisikan untuk tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dengan membuat biaya pendidikan yang mahal. Sehingga dengan ijazah sekolah menengah pemerintah bisa berkoar-koar di luar sana bahwa investasi di Indonesia sangat menguntungkan dengan upah buruh yang rendah. Ini adalah bentuk eksploitasi sebelum kita menjadi buruh: direncanakan untuk dibayar murah !

Begitu masuk ke perusahaan dengan bayaran murah, masih ditambah lagi dengan teror yang tak kalah mengerikan: sistem kontrak atau pun outsourcing. Di sini nasib mereka bagai membalikkan telapak tangan. Kapan saja bisa menjadi pengangguran, sekarang bekerja bisa jadi besok dipecat tanpa kompensasi apa-apa.

Demikian pula dengan masalah kesehatan dan keselamatan kerja. Masih ingat ratusan karyawan yang ikut terbakar pada kebakaran perusahaan sandal di Jakarta beberapa waktu lalu? Pernah mendengar pelayanan kesehatan para pemegang kartu Jamsostek yang sering dianaktirikan di rumah sakit-rumah sakit? Padahal mereka bayar juga ! Banyak lagi deretan panjang yang jika dipaparkan satu per satu tentu akan semakin membuat hati kita perih.

Namun, pula harus disadari bahwa dunia usaha, pemerintah, buruh dan masyarakat juga adalah layaknya sebuah ekosistem yang mesti dijaga keseimbangannya. Bila terjadi eksploitasi tidak wajar pada salah satu dari komponen tersebut, bisa mengakibatkan kekacauan. Menaikkan kesejahteraan buruh dengan lebih baik tentu bisa saja dipaksakan dalam waktu yang singkat. Tetapi hal itu tentu akan menaikkan biaya yang dapat mengganggu kesetimbangan dunia usaha. Jika dunia usaha terusik, efeknya tentu ke pemerintah dan masyarakat yang ujung-ujungnya akan berimbas ke buruh itu sendiri. Siapa yang akan menanggung biaya tinggi tersebut? Tentu masyarakat. Inflasi akan meningkat tajam. Dampaknya, upah buruh yang dinaikkan dengan tinggi menjadi tidak memiliki arti apa-apa. Daya beli pun menurun, dunia usaha lesu, perusahaan hengkang ke luar negeri dan pengangguran akan terjadi dimana-mana.

Hal yang sama akan terjadi seandainya pemerintah pun menetapkan upah buruh yang rendah. Daya beli masyarakat akan menurun juga. Siapa yanag akan membeli motor, siapa yang akan membeli pakaian baru, siapa yang akan meminjam uang dari bank untuk membangun rumah, siapa yang akan menggunakan jasa angkutan kota dan ojek di kawasan-kawasan industri? Dan ini tentu sangat tidak diharapkan semua pihak.

Mencari titik setimbang yang ideal inilah yang belum bisa diukur secara kuantatif dan objektif. Selalu ada ketidakpuasan dari pihak-pihak tertentu, baik pngusaha maupun organisasi buruh. Masyarakat dan pemerintah tentu mengharapkan yang terbaik untuk kedua belah pihak.

Lalu buruh harus bagaimana? Dengan segala hormat, tanpa melupakan semua permasalahan di atas, mari kita bekerja dengan lebih baik. Mari kita tingkatkn skill dan kemampuan kita. Mari kita tingkatkan daya saing kita di dunia internasional. Stigma bahwa buruh Indonesia produktivitas-nya sangat rendah, ayo kita hapuskan. Percayalah, masih banyak pengusaha yang memiliki nurani tapi terjebak dalam situasi sulit. Ayo kita bantu mereka untuk menaikkan kesejahteraan kita.

Selamat berjuang Buruh Indonesia. Kalian telah menjadi bagian dari pembangunan bangsa Ini. Kalian telah taat menjadi pembayar pajak yang sebagian besar akan dinikmati oleh bangsat-bangsat koruptor tak beradab di atas sana !!

Viva Buruh Indonesia !

Read More..
04 April 2010 | 51 comments | Sibaho Way

Lucu-Lucuan di Negeri Penuh Simbol

Add to Technorati FavoritesBanyak kejadian 'lucu' di tengah-tengah masyarakat kita. Ini masalah perbandingan antara bungkus dengan isi, simbol dengan substansi. Masyarakt kita yang relatif masih mengutamakan simbol-simbol, sering terjebak dalam lingkaran yang dibuat sendiri. Adakah kaitannya dengan tingkat pendidikan masyarakat kita yang masih rendah, sehingga lebih mengutamakan kemasannya daripada isi, pakaiannya daripada orang, deretan ijazah daripada kompetensi?

Coba lihat contoh kecil berikut,

Di komunitas suku saya, lebih merasa 'Batak' dengan nama bule daripada nama Indonesia namun dari daerah berbeda. Contoh: akan menjadi bahan lucu-lucuan jika anak saya, saya beri nama Wibisono Naibaho. Beda jika saya kasih nama Miroslav atau Andreas Naibaho (padahal lidah orang tua di kampung sana, Miroslav tuh dibaca Miroselap, Andreas dibaca Andareas, James dibaca Ja-mes :D ). Mereka mungkin lupa, dari casing saja lebih pantas bernama Gorga daripada George, atau lebih pantas bernama Ronggur daripada Robert.

Di komunitas agama saya, lebih merasa afdol jika memberi nama dengan nama-nama timur tengah yang membuat susah si nenek ketika memanggil nama cucunya. Alasannya, nama itu do'a, harus dibuat secanggih mungkin. Mereka mungkin lupa 2 hal, Pertama, Tuhan mengerti semua bahasa yang ada di seluruh jagat raya ini. Kedua, do'a tanpa tindakanlah yang membuat seseorang bernama full timur tengah menjadi tersangka korupsi.

Minggu kemarin saya menitip istri beberapa kaos MU original (made in Indonesia) untuk dijual ke teman-temannya. Ada temannya yang bertanya: original kok buatan Indonesia? Temannya itu mungkin lupa, justru bule-bule di luar sana sangat bangga menggunakan bahan pakaian dengan stempel made in Indonesia.
Hampir mirip dengan teman yang ditertawakan oleh pimpinannya (Orang Jepang) karena sepulang training dari Jepang membelikan oleh-oleh kemeja buat teman-teman dan keluarganya. Kata si bos, orang Jepang malah lebih gengsi memakai pakaian made in Indonesia. Gubrak !!

Salahkah semua itu? Tidak selalu. Sah-sah saja memberi nama super keren pada anak, benda, institusi, organisasi dan lain-lain, sepanjang tidak hanya melekat sebagai simbol semata.
Percuma mengaku abdi masyarakat namun kenyataannya malah menggerogoti pajak rakyat. Percuma mengaku partai wong cilik, tapi sesama keluarga saja ribut soal tahta dinasti. Percuma mengaku cinta sesama tapi masih curiga dengan pria bersorban atau masih mempersulit ijin pendirian rumah ibadah. Percuma mengaku The Jack, Viking atau Bonek tetapi kenyataannya malah memperburuk citra tim kesayangannya.

Yuk, jadi manusia Indonesia yang bermanfaat tanpa harus sibuk membungkus diri dengan stempel atau label impor.

Read More..
07 February 2010 | 75 comments | Sibaho Way

Roadmap to $150 per month from Adsense

Add to Technorati FavoritesTarget pendapatan yang saya canangkan di 2010 dari Adsense sebenarnya tidak muluk-muluk: $150 per bulan. Suatu angka yang sebenarnya 'cemen' buat publisher lain. Tapi buat saya tidak. Angka itu sudah sangat terukur dari analisa swot dan tows matriks yang saya buat di 3 Langkah wajib perencanaan bisnis online.

Bagaimana cara mendapatkan $150 per bulan? I called it: Roadmap to $150 per month from Adsense. Here we go !

Saya memfokuskan 3 blog untuk menghasilkan dollar dari Adsense: 1 blog custom domain (hosting gratisan di blogspot), 2 blog hosting sendiri dengan mesin wordpress. Ketiganya ber-niche Toyota Production System dengan sub-niche masing-masing: Jishuken, Kanban System dan Lean Manufacturing. Semuanya berbahasa Inggris dan ini tidak bisa ditawar lagi kayaknya :D Saya sangat yakin kita semua memiliki kompetensi atau minat yang layak ditulis untuk bermain Adsense :)

Saat ini, blog tentang Jishuken sudah bisa menghasilkan antara $2 sampai $3 per hari, rata-rata $2.5, 2 blog lainnya masing-masing $0.5 dan $0.2 per hari. Dua blog terakhir, umurnya masih sekitar 3 bulan. Dari hari ke hari perkembangannya menunjukkan peningkatan, walau perlahan. Sebagai informasi tambahan, ketiga blog tersebut masih ber-pagerank 0 semua :D

Target saya memang sementara satu blog cukup menghasilkan $3 dollar per hari. Itu sebabnya saya sekarang lebih banyak mengurusi 2 blog terakhir agar bisa mengikuti pencapaian blog pertama ke angka paling tidak $2.5 per hari. Dengan 3 blog masing-masing $2.5 per hari, dalam 20 hari tentu sudah terkumpul $150.

Merujuk ke blog pertama, pencapaian $2.5 per hari itu butuh waktu sekitar 5 bulan, jika disamakan berarti sekitar bulan Juli 2010 nanti target $150 per bulan mestinya sudah tercapai. Dan hitungan ini sangat wajar menurut saya, tidak melebih-lebihkan seperti iklan-iklan HYIP di PPC lokal (saya tidak bermaksud merendahkan PPC lokal, peace...).

Saya mungkin salah satu contoh Publisher (pemula) Adsense yang sangat percaya dengan proses dan proses untuk sukses di Adsense itu menurut saya butuh waktu yang tidak singkat. Jangan hanya melihat $5,000 per bulan dari Publisher yang sudah sukses. Dibalik angka tersebut pasti ada cerita dan sejarah: Ketekunan dan Kesabaran. Butuh ketekunan untuk melakukan dan butuh kesabaran untuk menunggu. Tapi saya punya keyakinan dan itu yang ingin saya bagikan kali ini.

Oh ya, ini screenshoot (klik untuk memperbesar) dashboard Google Adsense saya hari ini. Semoga tulisan kecil ini dapat menginspirasi Anda.
Adsense Report

Read More..
24 January 2010 | 67 comments | Sibaho Way

Peliharalah mimpimu !

Add to Technorati FavoritesIni cerita tentang mimpi dan betapa berartinya memelihara sebuah mimpi. Mimpi indah tentunya :D
Kemarin saya, anak-anak dan mertua bersilaturahmi ke rumah salah satu keluarga dari bapak mertua. Namanya Pak Untung (nama yang bagus, karena dalam setiap transaksi pasti selalu untung :D ) berumur kurang lebih 55 tahun. Rumahnya sangat bagus. Berlantai dua dengan halaman depan dan samping yang cukup luas. Perabotannya juga cukup bagus dibanding di rumah saya tentunya. Di samping rumah ada garasi mobil dan di dalam ada mobil tentunya.

Apa yang menarik dari deskripsi di atas. Tidak ada yang istimewa seandainya kita tidak tahu kondisi mereka 5 atau 6 tahun yang lalu.
Rumah mereka sangat sempit dan masih standar, di sebuah perumahan sederhana. Semakin sempit karena diisi oleh 2 buah mesin jahit, kain yang bergelantungan ditambah lemari kaca tempat jahitan yang sudah selesai. Kalau kita berkunjung harus rela umpel-umpelan. Tiga orang anaknya pada saat itu ada yang sudah bekerja tapi ada juga yang masih sekolah.

Jika Pak Untung dan istrinya berkunjung ke rumah mertua saya, mereka selalu memuji kondisi mertua yang pada saat itu sedang jaya ekonominya. Dan Pak Untung selalu bilang : Aku ya kepengen punya rumah bagus sama mobil kayak kamu mas...
Selalu begitu setiap berkunjung. Berkunjungnya pun selalu rutin, hampir setiap minggu selalu main ke rumah mertua dan masih menceritakan mimpi yang sama.

Tidak perlu diceritakan bagaimana Pak Untung bisa memperoleh apa yang dia miliki sekarang. Yang jelas, menurutnya, dia selalu termotivasi untuk mewujudkan mimpinya memiliki rumah bagus dan mobil setiap melihat kehidupan orang lain yang lebih baik. Dia memelihara nyala mimpi itu dengan selalu mendekat-dekat ke sumber api impian dan menjauhkan diri dari angin yang ingin mematikan nyala api mimpinya. Sesederhana itu.

Apa insight yang saya dapat?
  1. Bahwa apapun mimpi Anda sekarang, peliharalah !
    Yakinkan hati bahwa mimpi Anda itu sungguh hebat dan realistis. Jaga semangatnya tetap menyala di dalam jiwa dan yakin suatu saat nanti semua akan tercapai pada waktunya. Namun ingat, tentu harus tetap berusaha dengan gigih menjalani proses untuk meraihnya.
  2. Masuk dalam lingkaran pemimpi sukses
    Karena impian Anda itu adalah hebat dan mahal, jangan biarkan orang lain menghancurkannya. Di luar sana banyak orang 'jahat' yang ingin mematikan nyala mimpi Anda yang hebat itu. Masuklah ke lingkaran orang-orang yang sudah sukses. Biasanya mereka lebih menerima dan mendukung orang dengan mimpi yang luar biasa dan terlihat tidak mungkin.
  3. Terakhir, jalani proses dengan ikhlas
    Ikhlas di sini berarti, apapun hasilnya, mimpi itu bukan segalanya, itu hanyalah yang utama :D
Oke, kawan! Bisa berbagi mimpi dengan yang lain di sini? Ceritakanlah mimpimu di kotak komentar :D

Read More..
04 January 2010 | 46 comments | Sibaho Way

Ada apa dengan sibaho

Add to Technorati FavoritesMengakhiri Tahun 2009 kemarin, blog ini dihadiahi pentungan oleh mbah google yang berakibat pagerank-nya turun menjadi PR3. Analisa sementara, outbound dan inbound link yang tidak seimbang alias besar pasak dari tiang. Sebenarnya mendekati akhir tahun kemarin saya sudah sibuk berburu backlink, karena isunya major update akan berlangsung di awal Tahun 2010. Eh, ternyata perburuan saya keduluan sama robot google.

Tapi, tidak apalah. Toh, dengan PR3 pun blog ini masih dipercaya si BV yang baik hati untuk mengerjakan 2 biji job prikitiew sekaligus sebagai posting pembuka di 2010. Ya, blog ini mengawali langkah di 2010 dengan 2 posting seharga $10 = $20.
Dan yang membuat tambah semangat adalah kemarin dapat surat cinta dari si broker cantik PPP (payperpost) yang inti suratnya menanyakan: masih naksir gak sama gue? Walau dulu saya pernah sakit hati karena lamaran saya ditolak olehnya, tetap aja saya masih ngarep.com sama dia. Siapa tahu dalam waktu dekat dapat 'ciuman hangat' dari dia. Semoga ini juga salah satu pertanda baik :D

Walau blog ini turun kelas jadi PR3, ada lagi kabar yang lumayan menyegarkan. Beberapa blog saya ( busyet! emang maintain berapa blog? :P ) yang tadinya ber-PR n/a dan PR0, pada naik kelas jadi PR2. Ada yang gratisan ada juga yang berbayar. Dengan PR0 sebenarnya 2 blog sudah rutin menghasilkan dollar dari Adsense walau masih kecil, karena memang sengaja saya buat hanya untuk bermain Adsense. Tapi dengan naiknya pagerank menjadi PR2, saya juga sudah mendaftarkan mereka ke beberapa broker PTR yang baik hati. Hanya masih ada satu tugas: melangsingkan Alexa rank mereka :D

Oh ya, kalau dasar pengukuran lahirnya sebuah blog adalah posting pertama, maka besok tanggal 5 Januari 2010, blog ini telah berumur 1 tahun. Hayo, siapa yang mau cipika cipiki mengucapkan Selamat Ulang Tahun ?

Sekalian nih ngambil award dari mbak Reni. Tapi maaf mbak, saya cuma ambil satu yang saya suka, oke ? :)

Photobucket

Read More..
01 January 2010 | 37 comments | Sibaho Way

Selamat Datang 2010, Tahun Penuh Impian

Add to Technorati FavoritesSelamat Pagi Indonesia,
Selamat Jalan Gus Dur,
Selamat Tahun Baru kawan-kawan Blogger,
Selamat Tahun Baru Blogosphere,
Selamat Datang Tahun 2010,
Selamat Datang Tahun Pengharapan.

Tahun ini adalah tahun penuh impian. Tahun ini adalah tahun membuat mimpi yang sedemikian tinggi, tak peduli tingginya sampai menembus batas pemikiran. Tahun 1959, Walt Disney berkata : If you can dream about it, you can make it happen !
Buatlah mimpimu melebihi yang kamu bisa !

Pernyataan bahwa mimpi adalah kunci, sangatlah tepat sekali. Sayangnya kita sering membenamkan mimpi-mimpi kita sebelum kita mulai memahaminya. Kita terlalu membatasi pergerakan otak kita dalam mengurai mimpi-mimpi itu. Kita sering MEMANDANG RENDAH MIMPI KITA SENDIRI ! Ini kenyataan, kawan! Banyak yang terlalu menyepelekan kemampuan diri sendiri. Padahal, dengan Anda membaca tulisan ini berarti Anda bukan orang sembarangan, karena Anda sudah mengenal dunia maya dimana orang lain mendengar pun belum.

Pun, kita sering mematahkan mimpi-mimpi kita sendiri karena sudah merasa tidak mampu mewujudkannya. Mengapa? Karena kita sering melihat permasalahan yang ada dari sudut yang paling rumit. Kita hanya melihat sebuah titik pada selembar kertas kosong, padahal ada ruang putih yang sangat luas dibanding titik kecil itu, yang siap diisi dengan berbagai usaha dan perbaikan.

Dulu orang masih berpikir, telur ayam bisa menetas jika dierami oleh induknya. Ternyata telur hanya butuh dibolak-balik pada suhu yang stabil dalam sebuah mesin penetasan. Dulu juga orang beranggapan, ayam hanya dapat bertelur jika dikawinkan dengan pejantan. Sekarang peternakan penghasil telur tidak butuh pejantan, cukup diberi makanan tertentu. Masih ingat bagaimana mudahnya membuat semangka kotak?

Itu semua berawal dari mimpi. Dan mimpi selanjutnya: Bagaimana membuat ayam jantan bisa bertelur? Bagaimana menanam padi di laut? Bagaimana membuat durian berbuah sepanjang tahun?
Buat saya: Bagaimana menghasilkan US$500 per bulan dari aktivitas ngeblog? Bagaimana si fakir coding ini mampu membuat template blogspot?

Tidak ada yang tak mungkin. Ada ruang kosong yang luas di kertas tadi, untuk diisi dengan belajar, berlatih, belajar, berlatih, jatuh, bangun, tak kenal menyerah hingga mimpi dapat terwujud. Bagaimana pun hasil akhirnya, itu adalah bagian dari proses pembelajaran. Yang penting, jangan sampai cahaya dari lilin impian meredup karena hasil yang tidak sesuai harapan. Belajar, berlatih, belajar, berlatih, belajar, berlatih, menembus batas kemampuan.

Terimakasih saya ucapkan kepada kawan-kawan yang kemarin telah banyak memberikan saran dan kritik. Sungguh itu sangat berarti buat saya. Semoga ke depan saya bisa berbuat lebih banyak dan lebih baik, sehingga selalu ada yang bisa saya bagikan lewat blog ini.
Sukses buat Anda !

Read More..
27 December 2009 | 71 comments | Sibaho Way

Jika serius ingin mendapatkan uang dari blog

Add to Technorati FavoritesJika ingin serius beneran (hehehe..bahasa yang aneh) mendapatkan uang dari blog, paling tidak, akhirnya kita dituntut 4 hal sebagai kebutuhan dasar. Ini dia:
  1. Mampu menulis dalam bahasa Inggris.
    Mau bermain Paid to Review (PTR) atau Paid per Click (PPC), bahasa satu ini harus bisa, paling tidak secara tulisan. Job review saat ini semuanya berbahasa Inggris (belum pernah menemukan review selain english). Jika bermain PPC, kita pun harus membuat konten ber-bahasa Inggris agar bisa memancing iklan berkualitas dan tidak hanya disinggahi PSA (public service ads) melulu.

    Bagaimana belajar bahasa Inggris yang mudah tanpa belajar resmi? Yang saya lakukan adalah, sering-sering membaca blog/web, buku berbahasa Inggris (terutama yang sesuai dengan kompetensi atau niche yang kita mau). Bahasa Inggris mereka bagus dan 'indah'. Sering berkutat dengan atikel berbahasa Inggris tentu akan mengasah kemampuan menulis dalam bahasa Inggris.


  2. Mampu utak-atik kode HTML dan PHP.
    Eits, Jangan putus asa dulu! Walau tidak terlalu dominan, kemampuan keberanian untuk melakukan hal satu ini wajib dimiliki oleh seorang blogger yang ingin mendapatkan uang dari blog. Template atau theme yang ada tidak selalu sempurna untuk mengakomodir semua kebutuhan kita. Jadi ya harus berani utak-atik sendiri.

    Kabar baiknya, tinggal googling, baca, praktekkan dan lakukan dengan tekun. Biar nambah ilmu, jangan hanya copy paste kode-nya, coba pelajari logika sederhana yang ada di situ. Siapa tahu nanti bisa mengembangkan sendiri.


  3. Memiliki Domain dan hosting berbayar.
    Semakin tenggelam dalam usaha mendapatkan uang dari blog, semakin kita dituntut lebih profesional. Dan salah satunya adalah keharusan memiliki domain dan hosting berbayar. Ingat ! Bukan berarti yang masih ngeblog di blogspot, wordpress, blogdetik, dagdidug dan blogsome itu tidak profesional, atau sebaliknya, jika memiliki domain dan paid hosting lantas otomatis disebut profesional. Tidak begitu.

    Hanya saja, jika mau serius beneran (diulang lagi...) mendapatkan uang dari blog, beli domain dan paid hosting sepertinya menjadikan peluang kita lebih terbuka lebar. Beberapa broker Paid Review memang mengijinkan subdomain gratisan seperti http://namasubdomain.blogspot.com, tapi banyak juga yang tidak memperbolehkan. Dan jika broker mengijinkan pun, Advertiser belum tentu mau dengan domain dan hosting gratisan. Nah, rugi kan memiliki pagerank tinggi dan alexa rank bagus jika tidak bisa berbuat banyak.

    Solusinya, ya beli saja domain. Toh, Saat ini domain harganya murah dan panduan untuk proses setup (buat yang custom domain atau yang beli tidak satu paket dengan hosting), banyak bertebaran di rumah mbah google. Mudah untuk dilakukan sekaligus menambah ilmu juga. Dan saya jamin tidak akan rugi. Saat ini saya sedang belanja-belanja domain dari hasil ngeblog juga :D


  4. Mengerti SEO (Search Engine Optimization).
    Nah, suka gak suka, mau tidak mau, SEO harus dipelajari jika ingin mendapatkan uang dari blog. Berjualan link dan bermain PTR membutuhkan pagerank, alexa rank dan blog popularity untuk mendapatkan job. Begitu juga dengan bermain PPC. Memiliki konten bagus tapi terperosok di mesin pencari adalah kesia-siaan. Content is the king and the King is driven by SEO. SEO yang mengantarkan konten blog kita ke pencari informasi dengan harapan terjadi klik pada iklan yang terpasang pada blog kita.

    SEO saat ini bukan barang mahal dan sulit didapat. Banyak tutorial tersebar di blog atau web dengan niche SEO. Asal tekun dan gigih, pasti bisa. Tanya saja para juara-juara kontes SEO. Apalagi jika Anda mau investasi dengan membeli panduan SEO seperti milik mas cosa di panduandasar.com.
Ini sedikit sharing dari saya, semoga bermanfaat buat kawan-kawan. Walau mendapatkan uang dari blog bukan satu-satunya motivasi saya ngeblog, tapi saat ini, hal itu cukup mencuri perhatian saya. Salah satu target 2010 adalah mampu membuat template cantik untuk blogspot. Ada yang mau membantu?

Read More..
21 December 2009 | 47 comments | Sibaho Way

Monetisasi Blog? Why not?

Add to Technorati FavoritesAkhir-akhir ini, job prekitiew dari BV dan BBR lagi seret, terutama buat blog ini. Terakhir, 6 hari yang lalu dapet job $10 dari BV. Kalo dari BBR lagi males nge-bid. Lebih enak sama BV. Udah dicarikan job, harganya nett lagi. Ya cuma kita pasif menunggu.

Kalo sama BBR kan kita harus aktif menawar. Kalau udah deal, baru kerja. Tapi masih dipotong komisi sama BBR. Salutnya sama BBR, pembayarannya itu lho, cepat! Kalo BV kan due date-nya sebulan dari approval. Persis kayak perusahaan Jepang :D

Bedanya lagi, kalo BBR $$$-nya lebih kecil dibanding BV. Pengalaman saya, dari BV saya dapat job minimal seharga $10, sedang dari BBR bisa sampe $3. Angka paling tinggi yang pernah saya dapat dari BBR $12 sedang dari BV $15.

Ini sedikit cerita monetisasi blog dengan paid review yang saya lakukan. Belum apa-apa dibanding para pendahulu yang sudah bosen bermain paid review dan sudah melangkah ke jenjang yang lebih baik. Saya juga sudah mendaftarkan blog ini ke beberapa make money online lainnya seperti Linkworth.

Hasilnya, sore ini dapet email dari Linkworth yang memberitahukan bahwa ada advertiser ingin memasang Link di blog sederhana ini. Harganya lumayan untuk ukuran blog ini, $20. Tentu saja saya langsung approve dan memasang link mereka. Semoga aja kerjasama ini bisa langgeng :D

Semoga cerita di atas dapat memotivasi Anda yang juga ingin me-monetisasi blog. Semua mulai dari kecil-kecil. Mau menjadi besar? Itu hasil dari proses belajar memaknai yang kecil. Sukses buat Anda !

Note:
BBR = www.buyblogreviews.com
BV = www.blogsvertise.com

Read More..
10 December 2009 | 36 comments | Sibaho Way

Program 2010: Bahoomian of the Month

Add to Technorati FavoritesSibaho coba kasih bocoran, apa yang akan dilakukan pada 2010 nanti. Pastinya masih berhubungan dengan aktivitas ngeblog. Tenang, saya tidak akan membicarakan bisnis online, karena membicarakan bisnis online terlalu berlebihan malah membuat kita tidak berbuat apa-apa. Bukankah bisnis online harus diwujudkan dalam bentuk implementasi? Makanya tidak baik selalu membicarakan bisnis online di setiap kesempatan. *busyet, tidak baik..tidak baik, tapi nyerocos terus ngomongnya hehehehe....*

Oke. Bocoran yang ingin saya sampikan adalah bahwa di tahun 2010, blog ini secara rutin akan menampilkan Bahoomian of the Month. Awas kalo bilang: bahoomian itu apa sih bahoo? *muka cemberut*
Baik. Ini yang pertama dan yang terakhir (lho?) saya akan memberitahukan bahwa bahoomian adalah sebutan sepihak dari saya bagi para pengunjung setia blog ini. Ya follower, ya pelanggan RSS, ya pengunjung mingguan, ya pembaca bulanan, ya blogwalker tersesat, sepanjang meninggalkan jejak di sini, langsung saya panggil bahoomian. Gak suka? Saya gak paksa kok Anda suka :P

Kembali ke Bahoomian of the Month. Setiap akhir bulan akan saya pilih bahoomian untuk saya posting secara khusus di blog ini. Jadi selama 2010 total ada 12 bahoomian yang akan naik cetak di sini. Sebenarnya, ada juga sih rencana membuat kaos sibaho untuk diberikan kepada bahoomian terpilih. Tapi gak janji ah... kita lihat aja nanti xixixixi....

Lalu apa tujuannya? *mulai curiga nih ceritanya?* Sejujurnya: Gak ada tujuan apa-apa selain ingin membangun kedekatan sehingga tidak ada dusta di antara kita. *mulai lebay kayak orang keracunan udang*
Buat saya, ini adalah penghargaan yang bisa saya persembahkan buat bahoomian yang telah menyemangati saya sebagai blogger. Di samping itu saya juga ingin mencoba menebarkan spirit kebersamaan di blogosphere. Agak utopis tapi ya memang begitulah adanya.

Oke. Semoga 2012 2010 yang tinggal beberapa hari lagi, bisa lebih baik buat kita semua, juga buat Indonesia yang bersih. Sukses !

Read More..
28 November 2009 | 47 comments | Sibaho Way

Langkah awal memulai bisnis online

Add to Technorati FavoritesLangkah awal memulai bisnis online adalah segera memulainya. Begitu kata para pakar bisnis online. Nah, harus memulai darimana, ini yang sering membuat langkah tertahan karena begitu mulai melangkahkan kaki bingung mau menginjak kemana dulu.

Tujuan. Ya, tujuan. Kalau sudah tahu apa dan mana yang mau dituju, ternyata kaki tidak ragu lagi melangkah. Kendala yang bakal ketemu di tengah jalan anggap saja tantangan, bukan penghalang. Tidak bisa coding, tidak mengerti SEO, bahasa linggis culun punya, fakir bandwith, tidak punya pengalaman, itu masalah yang sudah senyam-senyum menunggu di depan. Namun langkah tidak boleh surut. Tinggal fokus, fokus dan fokus saja dengan tujuan.

Dengan sedikit analisa ditambah keyakinan yang kuat, masak sih gak kecapai? Ya. Analisa jangan mateng-mateng. Itu bisa mematikan semangat. Kata para pebisnis, semakin sempurna sebuah analisa, semakin sulit melaksanakannya. Woi... para pakar, bener gak begitu?

Semoga teman-teman banyak yang memulai bisnis online, biar ada teman bertukar pikiran. Daripada berkompetisi, tidakkah lebih baik bersinergi? Survei membuktikan, satu orang mampu mengangkat 50 kilo, kalau dua orang bekerjasama bisa mengangkat 150 kilo.

Bagaimana jika tidak berhasil? Ya dicari tahu apa yang membuat tidak berhasil. Perbaiki, coba lagi. Perbaiki, coba lagi. Yah, sesial-sialnya, kita mendapat pengetahuan dan pengalaman baru tho?

Oh ya, hampir kelupaan. Pada navigasi di atas, muncul lagi link bahoomian. Saya lagi coba-coba belajar bikin aggregator blog para bahoomian tercinta :D Asli, karena saya gak ada basic utak-atik script, repotnya setengah modar dan nyaris putus asa. Jadi, ya maaf kalau hasilnya jauh dari harapan. Maklum, admin kurdi, sukur jadi :)) Mampir ke sana ya kawan, jangan lupa kasih masukan :D

Read More..
17 November 2009 | 61 comments | Sibaho Way

Mengapa Itik Bali, bukan Bebek Bali?

Mengapa Ayu Laksmi di blogosphere menamakan dirinya Itik Bali bukan Bebek Bali? Ini hasil analisa saya. Boleh percaya boleh tidak. Yang percaya saya, musyrik !

Mengapa Itik?
Karena itik identik dengan cantik tampil unik memakai batik sambil makan kripik, mengulik kata bolak balik, jadi cerita kritik yang menarik, soal politik yang menggelitik. Tapi mengapa akhir-akhir ini kurang produktik? *maksa banget yak :P*

Mengapa bukan Bebek?
Karena Bebek rupa jelek mulut mewek termehek-mehek persis embek bau ketek lagi eek emang dasar ngehek malah makan gaplek glek glek glek 1000X

*harapan saya masih sama dengan Cerpenis kemarin: Itik Bali datang sambil cemberut namanya dicatut tidak patut, lalu cabut sambil k*&tut cepat pulang*

NB: Jangan marah ya Yu, nama blogmu saya jadiin bulan-bulanan di blog ini. Kalo kamu gak terima, kamu bisa kok melakukan hal yang sama di blogmu. Saya rela dan ikhlas. Tapi jangan lupa nama saya dikasih link ya... :))

NB (lagi): *serius nih* Tulisan ini adalah keresahan seorang sobat yang melihat Itikbalis yang lebih banyak warawiri di status facebook. Bikin tulisan bagus lagi dong Yuuuu...

Read More..
07 November 2009 | 42 comments | Sibaho Way

Facebookers, Ngeblog yuk !

Tulisan ini saya tujukan kepada teman-teman Facebooker yang belum mempunyai blog (kalian pasti akan membaca, karena artikel dari blog ini otomatis muncul di facebook saya), agar bisa terprovokasi untuk mulai ngeblog.
Sebagaimana kita maklumi, masih banyak dari kita Facebookers yang menganggap kalau:
  • Ngeblog itu susah.
  • Ngeblog itu buang-buang waktu.
  • Ngeblog itu kelompok orang-orang stress.
Oke. Kita bahas satu-satu ya. Ada yang bisa bantu saya ? *lirik kiri kanan* Baik, jika tidak ada saya akan mulai.

1. Ngeblog itu susah
Siapa bilang? Apanya yang susah? Harus bisa coding (coding apa yak?) dan menulis? Tidak perlu ilmu coding kok. Sekarang banyak layanan gratis ngeblog seperti blogger.com, wordpress.com atau yang lokal seperti blogdetik.com, dagdigdug.com dan lain-lain. Semuanya mudah. Tinggal daftar dan hanya butuh waktu 10 menit Anda sudah punya alamat blog sendiri. Selanjutnya tinggal mulai menulis artikel. Tinggal klik-klik saja kok kayak di Facebook. Simpel tho...

Menulis Artikel? Susah, gak bisa. Buat teman-teman yang berpikir bahwa ngeblog itu harus pinter menulis, bisa mengarang dan seterusnya, saya pastikan kalian salah besar. Ngeblog itu tidak harus pintar menulis dan mengarang seperti Andrea Hirata. Bahkan dengan mengumpulkan status-status kita di facebook pun bisa menjadi satu artikel. Atau merangkai status dan komentar-komentar di facebook teman juga bisa menjadi cerita yang menarik. Sempatkan waktu membaca tips-tips menulis jika ingin meningkatkan kemampuan. Tuh, mudah kan...
Masih berpikir ngeblog itu susah? Sungguh terlalu !

2. Ngeblog itu buang-buang waktu
Tidak kawan ! Sekali lagi, coba luangkan waktu untuk berselancar ke blog teman-teman yang sudah duluan ngeblog. Mereka dapat banyak teman baru. Apa bedanya dengan teman di Facebook? Oooo beda banget! Teman di blog itu saling mendukung, kompak sampai kopi darat, saling berbagi ilmu dan pengetahuan apalagi memiliki minat yang sama. Ada yang sama-sama gemar baca buku, sama-sama peminat film, sama penyuka sosial politik, agama, lingkungan hidup, kuliner dan yang paling menggiurkan tentunya sama-sama gemar mendulang dollar!

Mendulang Dollar? Dengan Ngeblog? Bisa? Yupz! Jika blog Anda tema-nya spesifik, ini sangat bagus buat Adsense-nya Google. Tuh keren kan bisa kerjasama sama Google lagi :D. Bagaimana kalau tema blognya tidak spesifik alias umum? Jangan kuatir, pekerjaan-pekerjaan me-review banyak kok dan dibayar! Kalau sebulan dapat 10 review aja, dikali 5 blog dan harga per-review US$10. Horeee... US$500 per bulan. Dan ini sudah banyak terbukti.
Masih berpikir ngeblog itu buang-buang waktu? Sungguh terlalu !

3. Ngeblog itu kelompok orang-orang stress kurang kerjaan.
Sungguh Terlalu! Asal tahu saja, rata-rata blogger itu punya banyak pekerjaan. Ada yang kantoran, sekolahan, kuliahan sampai pekerja wah dan sah (baca: work at home and stay at home).
satu lagi, Admin jaringan di kantor-kantor, kampus atau sekolah biasanya lebih banyak yang mem-blok Facebook daripada Blogger atau Wordpress. Nah, lho... berarti ngeblog itu tidak dianggap membuang waktu kan sama Admin? Tepuk tangan...
*Kriteria nomor 3 ini sebenarnya reka-reka saya sendiri kok :P*

Oke. Semoga dengan pemaparan singkat di atas, kawan-kawan Facebooker bisa tergugah untuk mulai ngeblog, apapun misinya. Dengan memulai ngeblog, teman-teman pasti akan mulai menyadari bahwa ngeblog itu ternyata asyik. Sehingga nanti kita bisa sama-sama berteriak (dengan sedikit sombong :D): Aku ngeblog, Kamu?

Read More..
06 November 2009 | 12 comments | Sibaho Way

Konsistensi, Kompetensi dan Sinergi ( 3 - Final )

Buat aktivitas ngeblog, apa yang bisa kita dapat dari kisah Kancil dan Kura-Kura kemarin, terutama buat para blogger matre :P
Oh ya, bagi yang belum membaca kisahnya, bisa membuka kembali 2 postingan sebelumnya: Bagian 1 dan Bagian 2.

Begini kira-kira:
  1. Konsistensi. Konsistensi itu penting sekali, katakan mulai dari hal kecil seperti update blog dan blogwalking. Walau belum bisa menghasilkan dollar (kenapa tidak, menghasilkan dollar dari blog), harus tetap konsisten menulis. Ingat pelajaran dari Kura-Kura, biar lambat asal konsisten, dapat memenangkan pertandingan.
    Lihat saja Fanda yang membutuhkan waktu 3 tahun untuk mendapatkan 500 dollar pertamanya dari Adsense. Dan orang seperti Mas Cosa, Priyadi atau Isnaini juga tidak dalam waktu yang pendek untuk bisa seperti sekarang.
    Lalu bagaimana dengan pernyataan; Cepat dan konsisten akan mengalahkan yang lambat dan konsisten? Ini pun memungkinkan juga. Banyak kok mahasiswa-mahasiswa di Jogja, Bandung yang berkibar meraup dollar hingga 500 dollar per bulan, dan hebatnya hanya dalam hitungan bulan. Ya. Mereka bergerak cepat dan konsisten dalam menaikkan popularitas blognya. Dan bisa!
  2. Kompetensi. Ini sangat diperlukan di luar konsistensi. Katanya, adalah lebih bagus membuat blog niche specific daripada niche general. Niche specific membutuhkan suatu kompetensi. Membuat template, menulis tentang buku, belajar SEO, Gadget dan masih banyak.
    Bagaimana dengan Niche general? Jangan khawatir. Blog mahasiswa-mahasiswa yang saya sebut di atas tadi rata-rata ber-niche general dan mereka banyak mendapatkan job-job review.
    Jadi hampir sama dengan Kura-Kura, dalam monetisasi blog, kita bisa bermain di mana saja sesuai dengan kompetensi yang kita miliki. Jika hanya bisa menulis saja pun, PTR bisa diandalkan kok.
  3. Sinergi. Ini yang paling dahsyat. Lihat saja blog-nya Pak Marsudiyanto yang ber-niche general tapi ramai pengunjung. Ramai pengunjung berarti traffic bagus dan penyedia job review pasti suka. Berita buruknya, beliau mengaku tidak bisa menulis dalam Bahasa Inggris sebagai persyaratan utama berbisnis PTR.
    Tapi beliau tidak habis akal dengan rumus buatannya kebersamaan + kepercayaan = pendapatan. Dan kita pun bisa mencontohnya dengan mudah.
    Ya. Sinergi. Untuk mencapai satu tujuan, kita para blogger harus bisa bersinergi. Saling bantu membantu menaikkan pagerank, berbagi backlink dan masih banyak lagi caranya. Poin sinergi adalah mengalahkan kondisi/keadaan, bukan sesama blogger.

Apa ketiga hal di atas menjamin keberhasilan? Belum tentu juga :D Tapi ingatlah semangat Kancil dan Kura-Kura; Tidak pernah menyerah walau berulangkali gagal. Dan saya yakin kita lebih kuat dari Kancil dan Kura-Kura !

Ini sedikit insight dari saya, semoga bisa bermanfaat. Tulisan ini sejatinya menyemangati saya pribadi untuk tetap berjuang.

Selamat Malam Bahoomian, salam hangat Sibaho untuk Anda sekeluarga. Selamat berakhir pekan.

Read More..
05 November 2009 | 22 comments | Sibaho Way

Konsistensi, Kompetensi dan Sinergi ( 2 )

Bagi yang belum membaca bagian pertama, silahkan baca dulu di sini. Dan bagi yang sudah googling untuk mencari kelanjutannya, ya gak usah lanjutin lagi :D

Oke kita lanjutkan.
Kali ini Kancil dan Kura-Kura menjadi bersahabat dan mulai memikirkan solusi masalah bersama sama. Keduanya sadar bahwa lomba yang terakhir bisa dilakukan dengan jauh lebih baik. Jadi mereka memutuskan untuk melakukan perlombaan lagi, cuma kali ini mereka berlari dalam satu team.

Mereka mulai berlari. Pertama Kancil menggendong Kura-Kura sampai ke tepi sungai, kemudian di sini Kura-Kura yang menggendong Kancil untuk menyeberangi sungai. Diseberang satunya Kancil mulai menggendong Kura-Kura lagi sampai ke garis finish.
Sampai di garis finish keduanya merasa puas karena berhasil tiba dengan waktu yang jauh lebih cepat dari lomba sebelumnya.

Intinya adalah; Bagus menjadi orang yang brilian dan mempunyai kekuatan utama, akan tetapi tanpa bisa bekerjasama di dalam suatu team dan menjalin masing masing kekuatan utama, hasilnya tidak akan maksimal, karena selalu ada situasi dimana Anda ber-kinerja kurang sedangkan rekan lainnya lebih baik. Ya, Sinergi.

Kerjasama adalah masalah kepemimpinan yang sesuai dengan situasi, yaitu dengan memberikan kesempatan kepada seseorang yang memiliki kompetensi inti yang sesuai dengan situasi mengambil alih kepemimpinan.

Apa lagi yang dapat dipelajari disini?

Bahwa, baik Kancil maupun Kura-Kura tidak pernah menyerah setelah mengalami kegagalan. Bahkan Kancil bekerja lebih keras setelah kegagalannya, sedangkan Kura-kura mengubah strateginya karena dia sudah berusaha sekuat tenaga.

Dalam hidup, kalau kita menghadapi kegagalan, terkadang bisa diatasi dengan bekerja lebih keras dan menambahkan usaha Kadang akan lebih cocok untuk mengubah strategi dan melakukan sesuatu yang berbeda. Dan terkadang lebih cocok melakukan keduanya.
Keduanya juga belajar sesuatu pelajaran yang sangat penting. Kalau kita berhenti berkompetisi dengan saingan kita lalu mulai berkompetisi dengan situasi, kita akan bisa mendapatkan kinerja yang jauh lebih baik.

Ringkasnya, cerita ini mengajarkan banyak hal pada kita. Pelajaran yang penting adalah:
  • Bahwa cepat dan konsisten akan selalu lebih baik daripada lambat dan konsisten.
  • Ambilah peran yang sesuai dengan kekuatan utama anda .
  • Kumpulkan kekuatan dan bekerja didalam team akan selalu mengalahkan jagoan individu.
  • Jangan pernah menyerah kalau gagal.
  • Dan akhirnya, bersainglah melawan situasi, jangan melawan pesaing.

Selesai sudah. Walau cerita ini sudah basi bagi sebagian orang, semoga dapat menginspirasi bagi yang belum pernah mendengarnya.

Read More..

Supporting Websites