26 March 2009 | 17 comments | Sibaho Way

Konten kampanye, niche general atau specific ?

Sekarang ini paling seru memang membicarakan kampanye. Cerita kampanye sekarang mendominasi acara berita di televisi. Talkshow juga banyak diisi acara yang mirip kampanye, karena di situ dipaparkan visi misi, strategi, janji dan lain-lain.

Menurut Anda, jika seorang caleg sedang berkampanye, lebih baik mana, 'niche' general atau specific? Maksudnya, caleg tahu banyak hal (walau cuma retorika) atau caleg yang faham satu bidang tapi mendalam.
Contoh yang niche general: lancar menceritakan sektor pertanian, perikanan, industri, kesehatan, pendidikan hingga pinjaman luar negeri. Tapi, ya gitu, hanya kulit-kulit saja dan ngambang.

"...Kita akan buat petani makmur, menaikkan harga diri petani bla bla bla, memajukan kehidupan nelayan dan menjaga wilayah perikanan, negara kita negara maritim, nenek moyangku seorang pelaut bla bla bla, kita juga akan membuat sistem one stop service sehingga para investor asing mudah membuka usaha di sini, hilangkan premanisme birokrasi bla bla bla, menaikkan subsidi kesehatan, menerapkan gaya hidup sehat seperti dilarang merokok walau rokok sekecil Djarum Black Slim sekalipun bla bla bla, biaya pendidikan gratis, dan seterusnya dst dst....."

Kalau yang niche specific, menceritakan satu bidang hingga detil sampai ke kutu-kutunya. Buat pendengar yang tidak relevan akan mengantuk dan mati gaya.

"...Jadi kita akan memanggil semua pengemplang BLBI yang kabur ke luar negeri. Kita kasih jaminan bahwa mereka akan dimaafkan dan dipersilahkan berbisnis kembali jika mampu mengembalikan separuh saja ke rakyat. Separuh saja semua dikembalikan, negeri ini akan kebanjiran dana segar untuk pembangunan. Kenapa? Tidak adil? Anda pikir kejadian ini murni kesalahan para koruptor itu saja? Banyak kontribusi sistem birokrasi dan sumber daya manusia kita yang bobrok di situ. Bagaimana cara membawa para pengemplang itu balik ke Indonesia? Jadi begini......"

Kalau dipandang dari pola seo buat google, niche specific tentu akan lebih mendapatkan pengunjung 'fanatik'. Tapi, apa masyarakat awam memiliki pola pemikiran yang sama seperti google?
Nah, kalau yang niche general, biasanya banyak menghasilkan komentar, asalkan si caleg juga rajin 'blogwalking' dan memberikan 'komentar' di sana. Kalau mau cepat populer, bisa dengan memberikan 'komentar' yang kontroversial dan sedikit sara. Dijamin ramai, masuk tv di acara Black in News, tapiiii berpotensial juga didiskualifikasi karena dianggap melanggar tos.

Setelah pesta contreng 9 April nanti tinggal kita lihat, hasil perhitungan algoritma mbah kpu, siapa caleg yang berhasil nangkring menduduki peringkat pertama dengan berbagai keyword seperti dprd I dan dpr-ri. Atau, siapa yang mendapat 'pagerank' bagus akibat limpahan backlink dari pemilih yang tidak mencontreng nama caleg.

Selamat Malam, Blogger! Besok harpitnas, salam sibaho semoga membawa semangat baru buat tetap masuk bekerja.

Related Post



17comments:

Post a Comment

Berkomentar yang wajar ya kawan :)

Supporting Websites