Tulisan ini masih ada kaitannya dengan posting kemarin yaitu soal waktu. Pertanyaan kemarin, siapa yang hidupnya lebih panjang?
Oke. Sebelumnya, kita perjelas dulu pertanyaannya. Hidup tidak selalu dikaitkan dengan umur, sepakat? Baik.
Dan tidur di sini tidak dikategorikan sebagai hidup, karena hidup berarti bergerak, loncat-loncat, disko, bekerja, ngerumpi, ngeblog, beribadah, ngebut dan lain-lain. Pokoknya aktivitas yang dilakukan dengan mata melek. Sepakat? Ow, itu urusan sampeyan kalau tidak setuju :D
Jadi, umur 2 orang bisa saja sama, tetapi waktu hidupnya belum tentu. Contohnya ya itu, Si A tidurnya saja cuma 4 jam berarti hidupnya 20 jam sehari. Sedang si B yang tidur mencapai 7 jam sehari berarti hanya tersisa 17 jam untuk hidup dalam sehari. Kesimpulannya, cukup jelas toh ?
Lanjut. Itu baru dari sisi durasi. Bagaimana jika diukur dari sisi efektifitasnya ? Yang ini pasti harus dihitung berdasarkan output atau dalam hal ini banyaknya aktivitas. Katakan selain A, ada lagi Si C yang tidurnya juga cuma 4 jam sehari. Apakah waktu hidupnya sama. Secara jumlah ya. Secara efektifitas belum tentu.
Anggap saja 20 jam mereka hidup itu terdiri dari 8 jam bekerja, 2 jam di perjalanan, 5 jam bersama keluarga, 2 jam Blogging, 1 jam ngobrol di Pos Ronda dan 2 jam kitik-kitik istri :)
Tapi tunggu dulu. Ternyata si C ketika 2 jam Blogging dia sambil mengajari anak belajar, ketika 1 jam ngobrol di Pos Ronda dia membahas pemberdayaan ibu-ibu komplek, ketika 8 jam bekerja dia juga sibuk facebook-an walau sudah diblokir proxy. Ketika 2 jam kitik-kitik istri, mereka juga mendiskusikan klub poligami di Bandung. Sementara Si B tidak tidak seperti itu.
Nah, hidup siapa lebih efektif ?
Kesimpulannya kawan,
Selamat Malam, Bahoomian !! Salam hangat Sibaho buat Anda sekeluarga.
Oke. Sebelumnya, kita perjelas dulu pertanyaannya. Hidup tidak selalu dikaitkan dengan umur, sepakat? Baik.
Dan tidur di sini tidak dikategorikan sebagai hidup, karena hidup berarti bergerak, loncat-loncat, disko, bekerja, ngerumpi, ngeblog, beribadah, ngebut dan lain-lain. Pokoknya aktivitas yang dilakukan dengan mata melek. Sepakat? Ow, itu urusan sampeyan kalau tidak setuju :D
Jadi, umur 2 orang bisa saja sama, tetapi waktu hidupnya belum tentu. Contohnya ya itu, Si A tidurnya saja cuma 4 jam berarti hidupnya 20 jam sehari. Sedang si B yang tidur mencapai 7 jam sehari berarti hanya tersisa 17 jam untuk hidup dalam sehari. Kesimpulannya, cukup jelas toh ?
Lanjut. Itu baru dari sisi durasi. Bagaimana jika diukur dari sisi efektifitasnya ? Yang ini pasti harus dihitung berdasarkan output atau dalam hal ini banyaknya aktivitas. Katakan selain A, ada lagi Si C yang tidurnya juga cuma 4 jam sehari. Apakah waktu hidupnya sama. Secara jumlah ya. Secara efektifitas belum tentu.
Anggap saja 20 jam mereka hidup itu terdiri dari 8 jam bekerja, 2 jam di perjalanan, 5 jam bersama keluarga, 2 jam Blogging, 1 jam ngobrol di Pos Ronda dan 2 jam kitik-kitik istri :)
Tapi tunggu dulu. Ternyata si C ketika 2 jam Blogging dia sambil mengajari anak belajar, ketika 1 jam ngobrol di Pos Ronda dia membahas pemberdayaan ibu-ibu komplek, ketika 8 jam bekerja dia juga sibuk facebook-an walau sudah diblokir proxy. Ketika 2 jam kitik-kitik istri, mereka juga mendiskusikan klub poligami di Bandung. Sementara Si B tidak tidak seperti itu.
Nah, hidup siapa lebih efektif ?
Kesimpulannya kawan,
- Umur boleh sama atau lebih pendek, waktu hidup belum tentu. Jadi, mulai sekarang, kurangilah tidurmu. Lakukan aktivitas apa saja.
- Waktu hidup boleh sama, namun utilitas (nilai guna) hidup belum tentu. Mulai sekarang biasakan multi tasking agar hidup lebih berguna. Contoh, ngeblog sambil mendulang dollar.
Selamat Malam, Bahoomian !! Salam hangat Sibaho buat Anda sekeluarga.
21comments:
waaa lom ngerti cara ngeblog sambil ndulang dollar, kalo ndulang nasi bisa:p
nilai tertinggi dari hidup adalah keberkahan, dan itu hanya bisa di dapet ketika kita pandai mensyukuri waktu.
katane fanda" hidup berkualitas ketika hidup kita telah bermanfaat buat orang lain dan lingkungan sekitar"
apa ya bener ya klo hidup cuman bermanfaat buat diri sendiri tuh kurang berkualitas??? ^hihi malah tanya^
Tapi gapapa, yang penting hidup.
Terima kasih atas Linknya.
But it's ok, pasti ketika mereka dewasa, waktu saya pasti akan banyak terkumpul dan menghampiri hidup saya bersama pasangan saya dan .....blog saya tentunya...wew..:)
God Bless all of ya...
yg penting bisa mengimbangi ajalah...
baru saja saya posting di blog saya, yaitu "jangan mau dipusingkan dengan hal seple"
terbukti seorang perempuan cina yang telah berumur 102 namun masih mampu melakukan pekerjaan rumah tangga, rahasianya satu: dia tidak pernah memusingkan hal yang sepele...
Kita bikin hidup lebih berguna
hehe...
Makasih
Tapi postingannya bener juga. ^_^
Oh ya, Bang, kenapa kitik-kitik istri cuma dua jam? Setengah jam aja, sisa waktunya kan bisa dipake lebih banyak buat invasi.. :-P
kurangi tidur...
kurangi makan...
banyak bersyukur...
itu lebih baik...
tapi seberapa banyak waktu yang digunakan untuk memberikan kemaslahatan kepada orang banyak...
Post a Comment
Berkomentar yang wajar ya kawan :)