04 November 2009 | 22 comments | Sibaho Way

Belajar dari semangka bujursangkar

Tulisan kali ini agak panjang, tapi percayalah, jika Anda membacanya sampai habis, waktu Anda tidak akan terbuang percuma. Silahkan jewer kuping saya jika tulisan ini tidak membuat hidup Anda lebih bersemangat.

Anda tentu tahu buah semangka. Dan saya yakin buah semangka yang sangat familiar dengan Anda tentu semangka yang berbentuk bulat.

Nah. Semangka berbentuk bulat ini pula yang menimbulkan masalah di toko-toko di Jepang. Buah semangka yang bulat itu akan membuat ruang kosong ketika disusun walau sudah serapat mungkin. Buat toko-toko di Jepang yang tidak terlalu luas, hal ini jadi masalah (jangan membayangkan toko-toko di Indonesia yang yang tidak mempermasalahkan space). Mereka mengeluhkan ini. Mereka berpikir, seandainya bentuk semangka bujursangkar, tentu tidak akan ada space yang terbuang dan penggunaan tempat jadi maksimal.

Untuk kebanyakan orang, harapan pemilik toko itu tentu akan diabaikan karena dianggap mengada-ada. Tetapi tidak demikian dengan beberapa petani Jepang. Mereka melakukan suatu pendekatan yang berbeda. Jika toko menginginkan semangka bujursangkar, bagaimana caranya kita agar bisa menyediakannya, begitu kira-kira pemikiran mereka.

Pemikiran terhadap solusi bagaimana membuat semangka bujursangkar hampir sama mudahnya dengan dengan pemikiran bahwa membuat semangka bujursangkar itu mustahil. Ternyata, dengan memasukkan buah semangka yang masih kecil ke dalam sebuah kotak bujursangkar dan membiarkannya tumbuh membesar mengikuti bentuk kotak, kita sudah mendapatkan semangka berbentuk bujursangkar. Semudah itu.

Para pemilik toko senang karena menghemat tempat. Pembeli juga suka karena bisa menghemat tempat di kulkas dan harga lebih murah karena biaya pengiriman lebih murah karena bisa mengirim lebih banyak sekaligus. Yang pasti pemikiran untuk merubah bentuk buah-buah yang lain juga menjadi berkembang.
Apa pelajaran berharganya?

  1. Jangan Berasumsi. Masalah utamanya adalah banyak orang berpikir bahwa semangka itu selalu bulat, sehingga kita secara otomatis menghakimi bahwa semangka berbentuk bujursangkar adalah mustahil. Asumsi seperti ini biasanya sudah muncul lebih dahulu jauh sebelum kita memahami permasalahannya. Kita sudah termakan asumsi bahwa semangka selalu bulat, sebelum kita mencoba dengan cara lain. Mematahkan pola berpikir dengan asumsi akan bisa membuat kita berpikir dan bertindak lebih baik dalm menyelesaikan suatu permasalahan. Dan ini adalah hal yang tersulit, karena biasanya asumsi itu terlihat logis dan sempurna.
  2. Mempertanyakan Kebiasaan. Cara paling mudah mematahkan asumsi adalah mempertnyakan kebiasaan yang ada. Banyak dari kita membuat kebiasan dengan cara mengikuti kebiasaan yang ada sebelumnya. Untuk hal-hal yang baik memang semestinya tidak masalah. Tetapi kita pun harus berpikir bagaimana dulu kebiasaan itu dibentuk. Kadang-kadang kebiasaan itu belum tentu bisa mengikuti perkembangan waktu dan teknologi. Bukankah lebih jika kita selalu mempertanyakan kebiasaan kita sekarang apakah masih update atau adakah cara lain?
  3. Kreatif-lah. Ketika berhadapan dengan suatu masalah, kreatif-lah dalam mencari suatu solusi. Ini sering membuat kita harus berpikir keluar dari kotak. Ketika orang bicara semangka berbentuk kotak, biasanya pasti dikait-kaitkan dengan faktor ilmu pertanian, rekayasa genetika dan lain-lain. Ternyata, dengan sedikit pemikiran kreatif yang sederhana, semua hal yang terlihat rumit tadi bisa mendapatkan solusi. Kreatif adalah seni belajar untuk meningkatkan kemampuan diri.
  4. Tanyakan cara yang lebih baik. Semangka bujursangkar tadi adalah solusi atas sebuah keinginan yang lebih baik. Para pemilik toko ingin space toko mereka dapat lebih efisien. Mereka mengemukakannya dalam bentuk pertanyaan: mungkinkah kami mendapatkan semangka berbentu bujarsangkar? Mustahil menemukan cara yang lebih baik jika kita tidak membuat pertanyaan-pertanyaan. Jika kita sudah melakukan suatu perbaikan, tanya dalam hati: Adakah cara yang lebih baik dari ini?
Belajarlah dari semangka bujursangkar di atas jika ingin melakukan improvement, baik dalam pekerjaan, keuangan, blogging, monetisasi blog, Menulis, kehidupan berkeluarga dan banyak hal. Melakukannya dengan konsisten akan meningkatkan kemampuan dan nilai hidup Anda.

Selamat Sore, Bahoomian!! Senang rasanya bisa berbagi dan memberikan salam hangat dari sibaho untuk Anda.

*Huupphhh...akhirnya selesai juga*

Related Post



22comments:

Post a Comment

Berkomentar yang wajar ya kawan :)

Supporting Websites