Ternyata penunjukan dr. Endang Rahayu S sebagai Menteri Kesehatan menggantikan dr. Siti Fadilah Supari ramai menuai kontroversi. Terlepas dari siapa pun penggantinya, Statement Jubir Kepresidenan Dino Patti Jalal di sebuah stsiun televisi yang mengatakan dr. Siti Fadilah Supari sebagai seorang Ultra nasionalis, Nasionalis sempit, sungguh sangat melukai hati.
Bagaimana tidak melukai, seorang dokter yang dengan lantang dan beraninya 'menonjok' WHO (baca: Amerika) hingga menyerah dan mengubah kebijakan yang telah dipertahankan selama 50 tahun, dikatakan Nasionalis sempit.
Bagaimana tidak melukai, seorang ibu yang berjuang mati-matian menentang kapitalis farmasi yang selalu menjajah negara ketiga, dikatakan Nasionalis sempit.
Bagaimana tidak melukai, seorang wanita Indonesia yang berusaha membongkar konspirasi yang disinyalir menggunakan virus sebagai senjata biologi oleh Amerika, dikatakan Nasionalis sempit.
Bagaimana tidak melukai, seorang Menteri yang menerbitkan buku berjudul 'It’s Time for the World to Change' (yang konon diminta oleh Presiden-nya agar ditarik dari peredaran) dan dipuji majalah The Economist London sebagai revolusioner dalam menyelamatkan dunia dari dampak flu burung, dikatakan Nasionalis sempit.
Bapak Dino Patti Jalal mungkin benar (menurut pemikirannya sendiri) mengatakan dr. Siti Fadilah Supari sebagai Nasionalis sempit, karena pemikiran Ibu Siti tidak hanya nasional, tetapi sudah mendunia, memikirkan negara-negara berkembang seperti Indonesia, Vietnam, Thailand dan lain-lain, jangan sampai dijadikan sapi perah oleh negara-negara maju dalam bidang kesehatan.
Bapak Dino Patti Jalal mungkin benar (menurut pemikirannya sendiri) mengatakan dr. Siti Fadilah Supari sebagai Ultra nasionalis, karena Ibu Siti banyak memberikan gebrakan di bidang kesehatan dalam negeri, terutama keberpihakannya kepada rakyat kecil. Siapa yang menentang privatisasi rumah sakit BUMN? Siapa yang menegur rumah sakit swasta yang menyepelekan pasien dengan kartu Jamkesmas? Siapa yang menggratiskan berobat di rumah sakit-rumah sakit pemerintah? Siapa pula yang membuat program obat murah?
Oke. Tulisan ini bukan penolakan terhadap Menteri Kesehatan yang baru dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, karena saya yakin beliau (dengan segala latarbelakangya) pasti mampu memberikan yang terbaik bagi negeri ini. Beliau juga pasti mampu melanjutkan perjuangan dr. Siti Fadilah Supari dengan gebrakan yang lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat Indonesia dan dunia.
Tapi ada yang menarik. Istri saya (kebetulan bekerja di bidang kesehatan) ketika saya tanya, siapa Menteri Kesehatan, dia menjawab: Ibu Siti Fadilah Supari!
Lha, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih siapa? Istri saya jawab: ah... itu kan cuma penggantinya!
Lalu istri balik bertanya, Dino Patti Jalal siapa sih? Dia Nasionalis sejati ya? Saya jawab, googling aja deh... kata kuncinya: Dino Patti Jalal Namru 2 !
Selamat Pagi, Bahoomian!! Salam hangat Sibaho mengiringi Anda beraktivitas pagi ini. Sukses untuk kita semua.
21comments:
Semoga saja, Ibu Endang bisa meneruskan perjuangan pendahulunya. Dan kita masyarakat luas sudah sepatutnya turut mengamati dan mengontrol kebijakannya, bisa dengan menyampaikan kritik dan masukan, meskipun hanya dengan memanfaatkan ruang maya seperti ini. Salut deh bua sampean yang telah memposting tulisan kritis ini. Thanks!
mentalnya budak
emang susah kalo jadi orang jujur
yah gitulah kalo sudah menentang negara adikuasa
sponsor dan pihak terkait langsung pada lepas tangan
Dengan segala penghargaan yang tulus dari dalam hati, kuhaturkan banyak terima kasih kepadamu, Ibu SFS.
Ayo Bu, masih banyak lahan untuk engkau baktikan kepada negeri mu.
wah... jujur saya sih agak2 ndak yakin sama menkes kita yg baru ini, tp saya ttp berharap bu Endang punya program dan terobosan lbh okeh dr yg sudah ada/Kebijakan Bu SIti Fadilah
enw, may i know whats "BAHO" meaning???
Post a Comment
Berkomentar yang wajar ya kawan :)