24 October 2009 | 30 comments | Sibaho Way

Catur

Anak saya yang paling kecil sangat suka dengan permainan catur. Umurnya baru 5 tahun 19 September bulan lalu (TK B). Tadinya saya anggap hanya kesenangan sesaat. Tapi ketika melihat ketekunan dan kecepatannya menangkap teknik bermain catur, saya mulai takjub.
Dalam 2 minggu dia sudah bisa 'sparing' dengan saya atau mbah-nya dan yang membuat saya kaget, ketika saya skak, rajanya tidak menghindar, tetapi ditutup dengan kuda. Ketika saya teruskan ingin melihat bagaimana dia bisa mematikan raja saya, sekali lagi saya takjub. Dia berhasil ! Dia sudah berhasil memahami logika bertahan dan menyerang.

Bermain catur itu buat sebagian orang membosankan. Padahal bermain catur itu sarat strategi dan uniknya, setiap game pasti tidak pernah sama dengan permainan sebelumnya. Siapa sih penemu permainan yan
g hebat ini? Konon katanya seorang ahli matematika dan mati dipenggal oleh rajanya. Kok?

Ya. Tadinya Sang Raja berniat memberikan hadiah atas permainan yang mengasyikkan itu. Apalagi menurut Raja permintaan penemu catur tersebut sangat cemen: 2 butir gandum di kotak pertama dan di kotak berikut 2 kali jumlah kotak sebelumnya. Jumlah kotak seluruhnya hanya 64 kotak. Ah kecil, pikir Raja dengan enteng, hingga para pejabat istana melapor setelah selesai menghitung berapa butir gandum yang harus disiapkan. Jumlah total : 18446744073709600000 butir. Bingung?

Nih 18.446.744.073.709.600.000 butir. Bayangkan, berapa luas lahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan gandum segitu banyak. Berapa banyak orang yang harus dikerahkan untuk menanam, merawat, mamanen hingga menghitung gandum untuk hadiah tersebut. Merasa dipermalukan, Raja memerintahkan untuk memenggal penemu catur tersebut. Tamat !

Oke. Buat yang sama sekali belum tahu catur, sedikit saya perkenalkan. Karakter anak catur sebenarnya cuma ada 6: Bidak (ini yang paling banyak, biasa disebut Pion), Benteng, Kuda, Gajah (biasa disebut Peluncur), Menteri (ada yang menyebut Ratu tapi lebih populer disebut Ster) dan Raja. Yang mana yang paling hebat karakternya, tergantung kepiawaian pemain memainkan apa. Masing-masing orang berbeda. Permainan akan berakhir ketika salah satu Raja dinyatakan skak mat alias mati langkah dalam kondisi skak. Dan untuk mencapai tujuan itu, semua kemampuan dan sumber daya yang ada dikerahkan. Yang paling sering menjadi korban adalah Pion. Kadang juga Kuda, Peluncur, Benteng, bahkan Menteri.

Mengapa pula politik kerap dikaitkan dengan permainan catur? Dikatakan: Per-catur-an politik! Karena dunia politik itu memang mirip permainan catur (Mungkin karena ini pula Utut Adianto sekarang terjun ke dunia politik dan menjadi anggota DPR-RI 2009-2014). Sarat strategi dan penuh intrik. Untuk mencapai tujuan, para Pion (baca: rakyat) sering dikorbankan. Dalam catur, Benteng, Kuda, Peluncur itu teman sejawat. Namun sering salah satu dari mereka dikorbankan untuk menyelamatkan satunya. Tergantung pemain, dia lebih nyaman memainkan apa. Bukankah dalam politik juga begitu? Bukankah sesama teman sejawat juga sering diadu dan dikorbankan demi kepentingan seseorang atau kelompok?

Baik. Kembali ke permainan catur dan anak saya. Dua hari ini saya googling mencari sekolah catur di daerah Cikarang dan hasilnya nihil. Padahal anak saya sangat antusias sekali ketika tahu dia ingin saya masukkan sekolah catur. Yang paling dekat (tapi jauh dari kediaman kami) di daerah Rawa Panjang-Bekasi, sekolahnya Pak Utut Adianto. Ada yang bisa membantu informasi?

Sebagai penutup, saya akan memberikan sedikit cerita lucu tentang catur yang saya kutip dari sebuah website humor.
Ada 2 orang pasien gila di sebuah RSJ. Mereka berdua saat istirahat, keluar di teras RSJ itu. Mereka berdua tampak bosan dan bingung mau berbuat apa.

Orang gila 1 : "Kita main catur yuk!"

Orang gila 2 : "Tapi di sini kan nggak ada catur!"

Orang gila 1 : "Kita main bayangannya aja." Lalu tanpa papan catur mereka memulai permainan catur itu 'skak, ster, skak, ster' begitu serunya mereka bermain, hingga pada saat masuk selesai jam istirahat.

Ketika mereka masuk, si tukang sapu RSJ datang ke tempat mereka bermain catur bayangan tadi, lalu berkatalah dia,

Tukang sapu : (sambil menggerakan tangan) "Dasar orang-orang gila, selesai main catur tidak langsung dibereskan semuanya!"
Selamat Malam, Bahoomian!! Salam hangat Sibaho menemani malam minggu Anda sekeluarga.

Related Post



30comments:

Post a Comment

Berkomentar yang wajar ya kawan :)

Supporting Websites