Dulu tsunami Aceh bikin hati dan mata menangis. Berbondong-bondong mencari posko penyalur bantuan. Berikutnya gempa Jogja membuat hati menangis. Setiap ada pemungut sumbangan di jalan dengan enteng melempar sekedarnya. Disusul gempa, banjir dan bencana lainnya seakan tiada akhir. Hati tidak menangis lagi, tapi mulai bertanya.
Tiba-tiba gempa Padang menghenyak. Semua tersentak. Ternyata bencana belum berakhir. Tapi ada yang berbeda. Hati ini tidak lagi menangis, pun tidak bertanya. Hati ini menjadi buta melengos melewati para pencari bantuan di pinggir jalan, seakan tidak terjadi apa-apa. Hati ini mulai bebal dan berkata: itu gempamu bukan gempaku!
Saat ini, dengan bencana, hati kita memang sudah ba'al !
Tiba-tiba gempa Padang menghenyak. Semua tersentak. Ternyata bencana belum berakhir. Tapi ada yang berbeda. Hati ini tidak lagi menangis, pun tidak bertanya. Hati ini menjadi buta melengos melewati para pencari bantuan di pinggir jalan, seakan tidak terjadi apa-apa. Hati ini mulai bebal dan berkata: itu gempamu bukan gempaku!
Saat ini, dengan bencana, hati kita memang sudah ba'al !
10comments:
hati yang baal, semoga bisa tercerahkan
Jangan sampai deh, Tuhan tidak akan memberikan sebuah cobaan pada umat yang tidak mampu untuk menanggungnya.
Pada korban bencana alam yang meninggal dunia, Insya Allah mereka mati Syahid.
Bagi kita yang selamat dari korban gempa, mudah-mudahan ini adalah cobaan bagi kita bersama agar kita tetap teguhkan Iman kepada Allah SWT.
Post a Comment
Berkomentar yang wajar ya kawan :)