26 April 2009 | 42 comments | Sibaho Way

Donor Darah Yuk!

Bersedia membantu sesama? Tenang, tenang. Ini tidak ada hubungannya dengan duit kok. Hanya donor darah!
Tentu jika kondisi tubuh Anda memungkinkan. Sepanjang sehat walafiat sih, mestinya tidak ada masalah. Dan mencari tempat donor darah saya kira juga tidak terlalu sulit. Terutama yang tinggal di perkotaan. Cari saja Palang Merah Indonesia (PMI) terdekat. Ingat, Palang Merah ya, bukan Lampu Merah!

Kenapa sibaho posting mengenai donor darah? Ya. Saya tergerak setelah membaca postingan unidede dan membawa saya pada sebuah artikel di BFL.
Tulisan ini juga saya dedikasikan untuk mengenang seorang ibu yang meninggal karena kehilangan banyak darah dan pada saat yang bersamaan, tidak ada yang bersedia menyumbangkan darah untuknya. Untuk meminta bantuan pada Bank Darah setempat, tidaklah mudah. Birokrasi yang berbelit-belit membuat pertolongan tidak segera ia dapatkan pada saat itu. Ibu ini akhirnya menghembuskan nafas dihadapan kedua anaknya.

Kepergiannyalah yang kemudian meninggalkan spirit yang sangat besar yang menginspirasi lahirnya BFL ini.
Kenyataannya, PMI memang masih sering kehabisan stok darah. Padahal penduduk Indonesia sangat banyak dan terkenal mudah naik darah.

Cerita yang sama pernah terjadi 9 tahun lalu ketika istri saya operasi tulang belakang. Walau golongan darahnya O, ternyata tidak menjamin stok ada. Terpaksa harus menggelandang beberapa keluarga ke PMI Kramat, Jakarta Pusat untuk donor, termasuk saya. Akhirnya ketahuan kalau golongan darah saya B+. Dan ketahuan juga, ternyata darah salah satu keluarga yang menjadi donor mengandung zat narkoba. Nah lho!

Ketika sedang menunggu urusan adminsitrasi, seorang lelaki setengah baya mendekati. Dia sekilas melihat kartu donor saya. Ternyata istrinya sedang terbaring di rumah sakit di daerah Pluit dan sedang mencari darah persis dengan golongan darah saya. Kata pihak PMI stok kosong. Lha, barusan darah saya dikemanain? Kata pihak PMI lagi, sudah dialokasikan untuk orang yang masuk daftar tunggu.

Intinya, jika ingin membantu sesama tanpa harus mengeluarkan duit, atau takut duit yang disumbangkan disalahgunakan, ya donor darah saja. Pasti tersalurkan dengan benar sebagaimana mestinya. Sampai sekarang sih belum pernah dengar masalah mafia perdarahan, halah, ngaco bahasanya!

Dan bersyukurlah, karena sampai sekarang tubuh kita masih mampu memproduksi sel darah merah dengan baik. Mengapa tidak dibuat berguna?

Sebagai penutup tentang posting berdarah-darah ini, akan saya ceritakan ulang sebuah cerita lucu tentang darah. (Tik, tolong bantuin cerita dong..)

Alkisah-gak ada hubungan sama band Elkasih atau Aura Kasih ya, suatu malam ada 3 vampire sedang kontes: lomba banyak dan lomba cepat mendapatkan darah. Mereka berada di lantai 5 sebuah gedung tua.

Giliran pertama Vampire Swedia. Dia segera terbang melayang di kegelapan. Dua puluh menit kemudian muncul. Giginya penuh darah. Diujung mulutnya masih tersisa ceceran darah. Dua temannya bertepuk tangan.
Vampire Jepang: wah, keren man. menghisap darah dimana?
Vampire Swedia: lo liat gak rumah yang diujung sana? Seisi rumah gue embat darahnya!

Giliran Vampire Jepang. Dia pun segera terbang di kegelapan. Lima belas menit kemudian dia kembali. Mulutnya penuh belepotan darah. Kedua temannya, Vampire Swedia dan Vampire Indonesia berdecak kagum.
Vampire Indonesia: ngisap darah dimana, bro?
Vampire Jepang: lo berdua liat gak hotel di ujung sana? Seisi hotel gue isep habis, sampe tikus-tikusnya!

Giliran Vampire Indonesia. Dia pun segera melayang menuju kegelapan. Pake salto dulu malah, norak kan? Lima menit kemudian dia udah nongol. Mukanya penuh belepotan darah. Kedua temannya berseru takjub.
Vampire Swedia dan Jepang (kompak): wow, amazing! ceritain mas, dapat darah dimana sebanyak dan secepat itu?
Vampire Indonesia: lo liat gak tower listrik di dekat hotel itu?
Vampire Swedia dan Jepang : iya liat, kenapa?
Vampire Indonesia : gue kagak liat!
Selamat Sore, Bahoomian! Selamat bekerja esok hari dan salam sibaho selalu menyertai Anda sekeluarga.

Related Post



42comments:

Post a Comment

Berkomentar yang wajar ya kawan :)

Supporting Websites