24 February 2009 | 10 comments | Sibaho Way

Dibalik setiap ancaman ada peluang

Benarkah dibalik setiap ancaman ada peluang? Apakah itu hanya sebuah mitos untuk memotivasi saja?
Di komplek perumahan kami yang terpencil ini telah berdiri sebuah sebuah minimarket Alfamart yang akan segera beroperasi dalam waktu dekat. Ada 2 warung di wilayah RT kami yang selalu beroperasi menyediakan berbagai kebutuhan sehari-hari. Walau tidak besar tapi cukuplah. Satu dari warung tersebut milik Pak Waluyo, salah satu pelanggan tetap pos ronda yang baru terkena ganasnya krisis global 2 bulan lalu: PHK! Bisa dipastikan keberadaan AlfaMart tersebut akan mengganggu kestabilan warung yang saat ini menjadi tumpuan hidupnya.

Tapi, apalah daya seorang Waluyo? Di sisi lain, termehek-mehek berkepanjangan juga tidak membantu. Mau tidak mau buka teori klasik: SWOT-strength weakness opportunity threat. Namun kali ini dengan urutan terbalik menjadi TWOS.
  1. Threat : Ancaman Alfamart itu membuat saya dan Pak Waluyo memutar otak, how to survive.
  2. Weakness : Kelemahan sudah tidak usah disebut. Warung mana yang bisa melawan minimarket? Bunuh diri perlahan-lahan namanya.
  3. Opportunity : Ini yang menarik. Apa peluang yang kita dapat dari Alfa Mart. Ingat teori perang dari daratan China: ajak musuh ber-simbiosis mutualisma. Biarkan Hiu Alfa Mart memakan mangsa besarnya. Tidak apa kita jadi teri yang makan remah-remahnya. Alfamart atau Indomaret biasanya menyewakan space di halaman. Itu peluangnya. Kita harus manfaatkan itu. Kompromi dengan Pak Waluyo dan melakukan analisis pasar (halah gaya), sepakat untuk membuka warung tenda mie ayam, secara belum ada selain yang keliling pakai gerobak. Punya ilmunya? Ya belajarlah. Saya punya teman Surabaya yang jago bikin mie ayam (mie bikin sendiri, bebas pengawet). Istri punya teman yang jago bikin bakso. Klop! Selanjut tinggal berlatih dan berlatih. Lama-lama juga ahli.
  4. Strength : Keinginan kuat Pak Waluyo untuk bertahan hidup. Gairah sibaho untuk memulai usaha kecil.
Namun ada sedikit yang mengganggu. Ternyata Pak Waluyo dijanjikan temannya akan dimasukkan bekerja dua bulan yang akan datang. Walau Pak Waluyo lebih berat jualan mie ayam, tapi dia ada timbul rasa tidak enak dengan temannya tersebut. Saran dari saya, ambil yang pasti-pasti dulu. Temannya juga pasti mengerti. Besok saya akan menghubungi marketing Alfa untuk menanyakan prosedur dan ToS-nya.
Semoga analisis SWOT di atas bisa menjadi kenyataan. Doakan ya..
Ada yang punya pengalaman berjualan mie ayam atau menyewa space di depan minimarket? Sharing ya :)

Selamat Pagi, Blogger! Selamat bermimpi indah, salam hangat sibaho menyertai Anda sekeluarga.

Related Post



10comments:

Post a Comment

Berkomentar yang wajar ya kawan :)

Supporting Websites