03 March 2009 | 21 comments | Sibaho Way

Konvensi Improvement

Tahun ini kebetulan saya terpilih menjadi ketua konvensi QCC internal dan menjadi Juri untuk konvensi QCC level corporate. Bagi yang belum pernah mendengar istilah QCC (Quality Control Circle), itu adalah salah satu tools improvement selain SS (Suggestion System), QCP (Quality Control Project) dan Six Sigma. Intinya, melakukan perbaikan terhadap berbagai hal di area kerja masing-masing atau lintas departemen. Perbaikan bisa dalam beberapa kategori:
  • Membuat Standar. Biasanya ini dilakukan terhadap sesuatu hal yang belum memiliki prosedur standar (SOP), sehingga dalam operasinal sehari-hari masih terbuka peluang terjadinya penyimpangan, baik kualitas maupun kuantitas.
  • Mengembalikan ke Standar. Dalam hal ini sebenarnya standar sudah ada, namun sering terjadinya penyimpangan akibat ketidakkonsistenan pelaksanaan. Maka dibuatlah perbaikan sehingga ketidakkonsistenan tadi dapat dieliminir. Contohnya pokayoke (anti salah) atau andon.
  • Meningkatkan Standar. Ini dilakukan jika standar yang ada ingin dinaikkan lagi. Biasanya karena permintaan pelanggan yang meningkat (kualitas dan kuantitas), kebutuhan internal perusahaan (productivity, cost reduction program) dan lain-lain.

Intinya dalam kegiatan improvement tersebut selalu dicari celah-celah untuk melakukan yang lebih baik dari sebelumnya. Saya tidak akan membicarakan lebih jauh tentang QCC tersebut. Belum terlalu kompeten, malu sama master-master improvement :)

Yang ingin saya sampaikan adalah beberapa kesamaan antara kegiatan improvement di perusahaan dengan kegiatan Blackinnovationawards. Inovasi tentu berbeda dengan improvement. Inovasi semestinya adalah suatu terobosan baru, dari tidak ada menjadi ada. Berbeda dengan improvement. Seperti yang telah dijelaskan di atas, lebih kepada memodifikasi apa yang sudah ada. Namun, mau inovasi atau improvement, dua-duanya layak diacungkan jempol. Sangat memacu kreativitas untuk membuat lebih baik.

Kegiatan Blackinnovationawards goes to campus juga salah satu cara untuk memasyarakatkan pola berpikir dan bertindak kreatif bagi kawula muda. Jika Djarum Black sebagai motor kegiatan ini terus menerus secara konsisten melakukannya, bahkan memperlebar ruang lingkup ke segmen yang lebih luas, tahun-tahun ke depan akan banyak sekali ide-ide kreatif yang layak untuk diimplementasikan. Bila perlu masspro.

Melebar sedikit. Mengapa pemerintah tidak melakukan kegiatan semacam ini di lingkungan birokrasi yang belum bisa dikatakan baik dalam melayani rakyatnya? Membandingkan lagi dengan perusahaan swasta, biasanya ada KPI (Key Performance Indicator) yang merupakan tolok ukur performa suatu perusahaan. Ada Financial Perspective, Internal Perspective, External Perspective dan Learning & Growth. Pada Learning & Growth, ditargetkan pertumbuhan dan perbaikan yang harus dilakukan. Jika masih sama seperti kemarin, berarti tidak ada growth. Jika tidak ada perbaikan dari sebelumnya berarti tidak ada learning. Atau memang mereka (legislatif, eksekutif dan yudikatif) tidak mau belajar?

Selamat Siang, Blogger! Sibaho sedang sakit, tetapi salam hangat masih ada untuk Anda sekeluarga.

Related Post



21comments:

Post a Comment

Berkomentar yang wajar ya kawan :)

Supporting Websites