09 October 2009 | 10 comments | Sibaho Way

Hati yang ba'al

Dulu tsunami Aceh bikin hati dan mata menangis. Berbondong-bondong mencari posko penyalur bantuan. Berikutnya gempa Jogja membuat hati menangis. Setiap ada pemungut sumbangan di jalan dengan enteng melempar sekedarnya. Disusul gempa, banjir dan bencana lainnya seakan tiada akhir. Hati tidak menangis lagi, tapi mulai bertanya.
Tiba-tiba gempa Padang menghenyak. Semua tersentak. Ternyata bencana belum berakhir. Tapi ada yang berbeda. Hati ini tidak lagi menangis, pun tidak bertanya. Hati ini menjadi buta melengos melewati para pencari bantuan di pinggir jalan, seakan tidak terjadi apa-apa. Hati ini mulai bebal dan berkata: itu gempamu bukan gempaku!
Saat ini, dengan bencana, hati kita memang sudah ba'al !

Related Post



10comments:

Post a Comment

Berkomentar yang wajar ya kawan :)

Supporting Websites