Pedagang kaki lima itu pengusaha bermental baja. Walau dengan kondisi seadanya, mereka dengan optimis berjuang mempertahankan harga dirinya. Lihatlah. Walau kulit jadi hitam legam, walau suara jadi parau, walau muka menjadi tebal oleh debu, tiada kata menyerah. Hidup adalah perjuangan dan perjuangan perlu pengorbanan.Itulah mengapa setiap saat mereka selalu siap menjadi korban. Berbenturan dengan polisi pamong praja bukan cerita baru. Digusur, dikejar, dihancurkan adalah ancaman yang mengintai setiap saat. Dituding, dijadikan kambing hitam atas ketidaknyamanan kota, itu cerita lama. Disayang, dielukan, diperjuangkan, dijanjikan pada saat akan pemilu, ah itu cerita pilu. Tapi itu semua adalah bagian dari perjuangan. Bukankah hidup akan hampa tanpa perjuangan?
Ya. Mereka luput dari pengamatan para birokrat berotak hampa. Mereka ditindas dipitas layaknya hama. Mereka sering dilecehkan seakan mereka tidak akan bisa melahirkan pemimpin dunia. Lalu, mengapa mereka tidak dibunuh saja?
Dibunuh? Oh jangan! Mereka itu aset untuk pilkada. Mereka itu kambing untuk dihitamkan atas suatu ketidaknyamanan. Mereka itu sapi perah untuk ditarik pungutan liar. Kalau ada yang menolak? Hajar !!
--------ooOoo--------
Di suatu negeri antah beraho, hiduplah sekelompok bahoomian yang mencari nafkah dengan berjualan di kaki lima. Mereka membuat pusing pengelola kota. Kota jadi sumpek, lalu lintas macet, jalanan liar tidak terkendali, turis jijik, pariwisata anjlok, popularitas kota ambruk.
Sebenarnya bukan hal yang sulit bagi pemerintah negeri antah beraho untuk memasukkan mereka ke dalam container dan menceburkannya ke samudra antartika. Tapi, pemimpin kota yang dijuluki sibaho suka ngeblog berpikiran lain.
Dalam suatu rapat raksasa, penguasa kota mengajak diskusi para pedagang kaki lima yang didominasi oleh bahoomian. Penguasa bilang: Kami ingin kota rapi ! Pengusaha kaki lima bilang: Kami ingin berjualan dengan senang hati !
Lahir sinergi yang luar biasa. Penguasa kota dan pengusaha kaki lima sepakat membangun visi: menjadikan kaki lima menjadi wisata belanja yang terkenal ke seantero galaksi sibaho sakti. Dananya? Para koruptor ditangkapin dan hartanya disita.
Para bahoomian dimasukkan sekolah kepribadian untuk dididik menjadi ramah, jujur dan bisa bahasa asing. Mereka juga dilatih beretika untuk tidak menjual produk bajakan, tapi membuat dan membesarkan brand sendiri. Mereka diajarkan mencintai kota dengan tetap rapih dan teratur.
Luar biasa. Dalam tempo setahun, negeri antah beraho terkenal sebagai tujuan wisata belanja se-galaksi sibaho sakti. Industri dalam negeri bergairah. Pajak meningkat tajam. Pengangguran mencapai titik nol. Devisa melonjak naik hingga negara-negara lain ketakutan karena banyak aliran transaksi yang mengalir ke negeri antah beraho. Mengapa sampai paranoid begitu? Ternyata, beberapa para pedagang kaki lima itu berjualan kaki lima online lewat blog.
Pada suatu malam di bawah temaram bulan purnama, diadakan sukuran besar-besaran oleh pemerintah negeri antah beraho. Mereka bersyukur atas apa yang dicapai sekaligus meresmikan tagline negeri mereka: Jadikan masalah menjadi anugerah !
Mengamankan posisi ini dari koruptor PERTAMAX xixixixi....
ReplyDeletePayah punya pemimpin paranoid yang mencurigai rakyat sendiri dan tukang gossip...
ReplyDeletemalu deh sama pidato sendiri :P
Ketidaxxxxxxxx aja ah..
ReplyDeleteOia kang kmn aja nh koq ga pernah nongol lagi di negeri Laksamana Embun,, eheheh
Ikut mendengarkan pidato secara seksama...
ReplyDeletekayaknya kita balik ke Orde Baru....
ReplyDeleteNantikan Reformasi Jilid 2
keren banget ceritanya, bang. aku suka konotasinya. mengena banget.
ReplyDeletekonotasi dan sindiran yang mengena bang.....bagus hehehehehe......sip deh bang.......aq suka
ReplyDeletehmm, bisa dijadikan contoh neh di Negeri Nyata
ReplyDeleteKayaknya sudah pantes deh nyalon walikota. Visinya keren
ReplyDelete@laksamana
ReplyDeleteupdate dong biar pengunjung dapet yang baru :D
@pak mars
pidatonya pak surabaya? :P
@sungaikuantan
rakyatnya udah mulai berpikir maju, pemimpinnya malah balik lagi-balik lagi. nasib :(
@ivan, aditya, blloger, lovepassword
keki aja bro ngeliat para pedagang kaki lima digusur2 padahal mereka udah inisiatif berusaha tanpa bantuan pemerintah. eh pemerintah bukannya support :((
Aku merasa tersindir nih..tersinggung aku..
ReplyDeletehe..he
Yang pertama komen kurang kerjaan ah
ReplyDelete@itik
ReplyDeleteperasaan gak lagi ngomongin bebek goreng deh :P
dan satu lagi, admin is god here, bebas jadi pertamax hahahaha....
Waduh. . .ceritanya seru jg kang. . .
ReplyDeleteTata bahasanya sedikit banyak saya tdk tahu, hehe
halooo kang
ReplyDeletehehehehe
dah lama nih gag mampir
hehehe
ceritanya keren lhooo,,saya save yah
hehehe
Tulisan ringan nan kocak namun jujur ada muatan pesan positif didalamnya.
ReplyDeletenice sharing bro.
Mari kita bangkitkan jiwa kewirausahaan di negeri Sibaho sakti.
wakakakakka
top markotop deh
bikin miris mas baho...
ReplyDeleteaku suka ngenes kalo ngelihat mereka kena kamtib, kasihan
semoga bisa terwujud
ReplyDeleteaku mendukung
kota yang rapi
enak berbelanja
enak berjualan
tanpa mengganggu hak orang lain
ReplyDeletehehehehe jadi 2 komentar neh
masalah = anugerah
ReplyDeletesip deh.
betul bang...aku juga setuju banget!! walaupun atas perintah atasan tapi seringkali satpol pp juga bertindak arogan..uuhh, saya benci banget ngeliatnya! baru juga jadi satpol, gimana jadi presiden bo! padahal tau, sama2 susah nyari rizki...harusnya pemkot ga cuman bisa nggusur tapi juga kasih solusi dunk! uugfh..kalo ada pentungan pengin mentung dech!
ReplyDeletehehe, maaf bang aku terlalu menggebu2 nich..hiks, kasian wong cilik..:((
adoh, ga tau berita dalam negeri, bengong baca postingan di negeri antah beraho..
ReplyDeletesapa presidennya? Oh.. Sibaho Way.. (manggut-manggut)
Aku dalam entah barahoo yang mana ya??? yang pasti bahoomian sih..
ReplyDeletejadi ingat pedagang kaki lima yang ditertibkan sama para satpol PP, dipukul, ditendang, dagangannya dirampas, satpol PP itu jahat ya. judulnya aja menertibkan. tapi setelah dirampas dagangan para pedagang kaki lima itu malah mereka makan, mereka gunakan. biadab.
ReplyDeletehow many years it takes to make indonesia 'rapih'? i think the desperation of people/poor people the problem of 'peniaga kaki lima' dirtiness or untidiness worsen. only with education and 'iman' this ugliness could be ended. only with knowledge and iman people can change to better!
ReplyDeleteKeren banget bikin ceritanya. Salut, semoga harapan pkl dan kita semua akan tata kota xang rapi tapi tetap menghidupi pkl segera terwujud. Salam negeri baho..
ReplyDeleteHahaha. Apalagi terlalu cepat menanggapi dan suka main pe"rasa"an ya Baho, ampun dah. Cerita dari negeri Antah Bearho ini seperti akan semakin bergulir dengan aneka kisahnya. Semoga penduduknya, para Bahomian, bisa belajar dari aneka kisah itu.
ReplyDeletesemoga negeri kita menjadi negeri yang bener-bener makmur
ReplyDeleteduh pedagang kaki lima...emang kasihan sih, tapi kalo nggak diusir, kota jadi keliatan berantakan
ReplyDeleteserba salah
Sibaho for President 2014!!!
ReplyDelete