28 January 2009

Most Valuable Person for 2009 Election

Sungguh memprihatinkan kondisi jalan raya yang belakangan ini dihiasi oleh banner atau spanduk para 'foto model' dadakan. Mulai dari model pas photo ala ktp sampai gaya narsis ala bintang pop.
Ada 3 jenis bawarak-bakal wakil rakyat dilihat dari banner jalanan itu.
Pertama, kelompok yang mengandalkan figur / kharisma seseorang, entah itu tokoh partai atau tokoh masyarakat setempat dan tokoh-tokoh lain. Lihat saja, ada yang sedang bersanding bersama Megawati dengan back drop Bung Karno, ada lagi yang sedang bersalaman dengan si tiga kali: SBY, dan lain-lain. Ada lagi, tanpa photo tapi dengan kata-kata, seperti Badur no urut 2 cucunya H. Anu, tokoh Anu. Bahkan yang sudah almarhum pun dibawa-bawa : Jontor no urut 8 putra (alm) Anu.
Mereka mungkin lupa, menjadi wakil rakyat itu yang dibuthkan bukan figur orang lain, tapi VALUE dari orang yang bersangkutan.
Kedua, Sepertinya lebih baik dari kelompok pertama dan lebih mengerti value. Terbukti dengan diumbarnya puluhan gelar baik gelar akademik maupun gelar buatan sendiri. Bagi kelompok ini, gelar merepresentasikan value. Lihat lagi, tidak sedikit yang memiliki 3 gelar bahkan lebih. Drs, MM, MSc, SPi, Dr, SSos, SE sampai made in luar punya sejenis PhD (pak dhe kali ya maksudnya). Cuma satu gelar belum ada yang dipakai : Alm.
Ketiga, Inilah kelompok yang membumi (sepertinya sih). Down to earth, tidak membawa-bawa nama orang lain (cukup percaya diri kayaknya), tidak juga menempelkan gelar ini itu (tindakan lebih penting, mungkin begitu pikir mereka) alias polos (baca: lugu). Contoh, contreng Sibaho No urut 17! Tapi malah bikin orang bingung: ini orang siapa, lha mau ngapain? Nafsu amat sih jadi caleg... Nah lho !

Solusi? Tidak ada solusi, wong niatnya memang mau bikin bingung doang kok :) Apakah caleg dalam 3 kelompok di atas tidak ada yang baik? Tidak begitu lah. Paling tidak, mulai sekarang kita sudah harus proaktif mencari calon wakil di dewan sana (jangan jadi golput, Gus Dur aja sudah tobat), agar tidak terjebak oleh banner yang mengotori kerapihan dan keindahan jalan. Pilih caleg yang melek internet dan mau bagi-bagi domain dan hosting berbayar dengan gratis :D
Selamat berburu !

21 comments:

  1. huehehehehwkwkwkwkwkwkwk... gewe denen kaosnya tuh... wkwkwkwkwkwk maslah politik, di negari ini apalgi, wah udah deh gak ada habisnya, juntrungannya cuma pingin bikin pup! doang wkwkwkwkwkwk

    tabiek
    senoaji

    ReplyDelete
  2. dari sejak jaman dulu aku belom pernah dapet kaos politik :D

    ReplyDelete
  3. wah bisa lucu juga si abang...
    bikin seragam sekalian lengkap sekeluarga...
    contreng sendiri ya to...
    hahahahha....

    ReplyDelete
  4. jadi enaknya saya pilih yang mana neh

    ReplyDelete
  5. tambah lagi bang.. caleg yang promosi lewat blog dengan banner wajah manisnya.... dan tentunya dengan janji-janji manisnya kaya dewi persik....

    maaf bang saya tetap "pasukan golput" untuk pilih wakil rakyatnya, tapi kalo presiden saya gak golput.. saya akan milih presiden yang melek internet dan mau bagi-bagi domain dan hosting berbayar dengan gratis.... merdeka

    ReplyDelete
  6. @senoaji
    biar gak enak tapi asyik untuk diutak-atik kekekek...

    @easy
    ada 38 pilihan mbak tahun ini :)

    @suryaden
    narsis boleh dong :D

    @ichadimas
    pilih bahoo!

    @perlawananhati
    sip dah !

    @rampadan
    apanya yg bener? :D

    ReplyDelete
  7. Siip..saya juga gak suka sama caleg2 yang mengandalkan sosok laen buat ndongkrak popularitasnya, apalagi tokoh yang sudah mati..orang mati kok dibawa2..biasa apa mereka...hahahaha

    ReplyDelete
  8. dari pada dipake buat bikin banner2 dan spanduk yang gede2..sudah mahal, bikin pemandangan ngga bagus...mending untuk yang lain ya bang...
    Btw kaosnya bagus tuh he..he..

    ReplyDelete
  9. @tukang Nggunem
    jangan-jangan kalau masih hidup malah melarang turunannya jadi caleg, karena udah tau SKA-nya (Skill Knowledge Attitude)

    @atca
    mau? mau? mau?

    ReplyDelete
  10. Wakil rakya...bisa nya ngobral janji
    capek dech

    ReplyDelete
  11. milih wakil rakyat yang jelas -lelas ga merakyat mending golput aja deh kan juga sebuah pilihan klo presiden ku pilih yang hartanya dah banyak biar .....................?makasih dah mo singgah di blogku yah salam hangat dari cilacap

    ReplyDelete
  12. trus gimana neh buat yang kaya aku gini,..!!

    ReplyDelete
  13. wah keren buanget nih kang tulisannya...mantabbb

    ReplyDelete
  14. @baka kelana
    wah ada pak baka... :)

    @awie
    jangan golput dong, pro aktif lah...

    @brigaspad
    lha...kok malah nanya, hunting...

    @harry
    pak, kok gak bisa sih masuk ke profil sampeyan

    ReplyDelete
  15. kausnya bagus, buat aku aja mas... huehehehe,

    ReplyDelete
  16. iya memang harus selektif juga memilih wakil2 kita.. hrs wakil yg benar2 aspiratif..

    ReplyDelete
  17. setuju...jangan golput deh, kita harus gunakan hak pilih sebagai salah satu bagian untuk ikut berkontribusi memperbaiki negara yang kita cintai....memang ada politikus kotor, tapi saya yakin banyak juga yang punya bniat yang lurus, so mulai dari sekarang cermatilah pilihan anda...pilih yang memiliki track record bersih

    ReplyDelete
  18. PhD..Pak Dhe atawa Phak De...wkwkwk

    ReplyDelete
  19. politis adl cerminan masyarakatnya sendiri.
    saya pikir rakyat juga suka memajang gelar akademis meski dlm konteks yg gak penting sekalipun, dan sering banget saya menyaksikan foto2 dg orang/pejabat beken terpampanng di ruang tamu

    yg kategori ke-3 mungkin harus ikut 'mengaum' juga. tapi dg cara yg lebih elegan. misalnya menulis di media cetak, muncul dlm wawancara di tv, atau bikin blog seperti ini...heheh

    ReplyDelete

Berkomentar yang wajar ya kawan :)