Sejak Ayah berpulang 2 tahun lalu, emak tinggal ditemani dua orang adikku. Dua-duanya lelaki. Adikku yang perempuan ikut suaminya, sedang satunya lagi masih bersekolah di daerah yang berbeda.
Kadang aku iri dengan kedua adik lelakiku. Mereka bisa bersama emak sepanjang waktu, menghibur hatinya, membuatnya tertawa, menemaninya ke kebun, memakan masakannya setiap hari dan memeluknya ketika emak termangu mengingat almarhum ayah, lelaki yang sangat dihormatinya.
Sementara aku, hanya bisa mengajaknya berbicara lewat ponsel dari kejauhan. Mencoba membuatnya tertawa, mencoba membuat hidupnya tetap bergairah dengan celotehan bawel anak-anakku, membuatnya iri dengan menceritakan kalau ayah menemuiku dalam mimpi, hingga menyemangatinya ketika harga kelapa sawit anjlok.
Dan aku hanya bisa menangis saat berdo'a untuk keselamatan dan kesehatannya, memohon agar umurnya diberi keleluasaan, dan senantiasa tetap istiqomah. Paling sedikit setiap minggu aku rutin meneleponnya, memastikan tidak ada apa-apa yang mengkhawatirkan. Begitu terus hingga emak selalu bertanya, apa duit tidak sayang habis buat beli pulsa terus. Emak pasti tidak tahu kalau biaya telepon sekarang sudah murah.
Sabtu pagi, Aku menelepon emak lewat ponsel adikku. Tulalit. Kucoba berulang-ulang hasilnya selalu sama. Ponsel kedua adikku tidak bisa dihubungi. Aku pun mencoba menelepon adik-adikku yang perempuan. Tidak aktif. Mengapa bisa kebetulan begini? Tiba-tiba kok aku merasa, adik-adikku marah kepadaku. Tapi aku cepat-cepat membuang pikiran itu. Pikiran itu terbersit karena ketika aku mengingat kapan aku terakhir menghubungi mereka. Itu dua bulan yang lalu. Dan aku pun jadi ingat kalau adikku pernah beberapa kali menelepon pada saat aku sedang bekerja, dimana aku sedang dalam kondisi tidak bisa menerima telepon.
Pagi itu aku panik. Aku mencoba mencari informasi pada keluarga yang lain. Paman, tante, sepupu dan lain-lain. Semua mengatakan tidak ada perubahan nomor ponsel adikku. Malah aku menjadi malu ketika mereka bertanya kapan aku terakhir bicara dengan emak.
Entah mengapa hatiku tiba-tiba merasa khawatir. Sudah menjadi kebiasaan emak, kalau terjadi hal-hal seperti sakit, dia selalu meminta adikku untuk tidak memberitahuku.
Siang hari aku bisa menelepon adikku yang perempuan. Dari dia pula aku mendapatkan nomor baru ponsel adikku. Dia mengganti nomor dan tidak memberitahuku. Perasaanku kembali tidak enak.
Ketika kuhubungi, tersambung. Aku sedikit memarahi adikku karena tidak memberitahukan perubahan nomor ponselnya. Lalu aku puaskan berbicara dengan emak sambil menyeka airmata. Emak bercerita bagaimana dia selalu menyuruh adikku untuk meneleponku. Emak juga bercerita bagaimana dia mencoba meyakinkan adikku yang kesal, kemungkinan aku sibuk hingga tidak sempat menelepon. Ah, emak.... Airmataku tambah deras tanpa tangis. Dadaku sesak tapi hatiku bahagia.
Kemudian aku berbicara dengan adikku. Mengucapkan terimakasih karena sudah merawat emak dengan baik. Adikku cuma meminta agar aku tidak sampai lupa menelepon emak. Dia bahkan meminta, bisa tidak bulan ini pulang melihat emak. Aku membeberkan alasan pekerjaanku yang tidak bisa ditinggal saat ini.
Tidak lama setelah pembicaraan lewat telepon selesai, sebuah sms masuk di ponselku. Dari adikku. Isinya : Bang, emak itu sangat membanggakanmu. Apakah kau menunggu emak sakit baru datang melihatnya ke sini?
Aku terduduk. Ada bayangan wajah emak yang tersenyum menyambut kedatanganku.
Kisah sejati ini saya ikutkan untuk meramaikan kontes blog berbagi kisah sejati yang diadakan oleh anazkia dan disponsori oleh Denaihati.
Kadang aku iri dengan kedua adik lelakiku. Mereka bisa bersama emak sepanjang waktu, menghibur hatinya, membuatnya tertawa, menemaninya ke kebun, memakan masakannya setiap hari dan memeluknya ketika emak termangu mengingat almarhum ayah, lelaki yang sangat dihormatinya.
Sementara aku, hanya bisa mengajaknya berbicara lewat ponsel dari kejauhan. Mencoba membuatnya tertawa, mencoba membuat hidupnya tetap bergairah dengan celotehan bawel anak-anakku, membuatnya iri dengan menceritakan kalau ayah menemuiku dalam mimpi, hingga menyemangatinya ketika harga kelapa sawit anjlok.
Dan aku hanya bisa menangis saat berdo'a untuk keselamatan dan kesehatannya, memohon agar umurnya diberi keleluasaan, dan senantiasa tetap istiqomah. Paling sedikit setiap minggu aku rutin meneleponnya, memastikan tidak ada apa-apa yang mengkhawatirkan. Begitu terus hingga emak selalu bertanya, apa duit tidak sayang habis buat beli pulsa terus. Emak pasti tidak tahu kalau biaya telepon sekarang sudah murah.
Sabtu pagi, Aku menelepon emak lewat ponsel adikku. Tulalit. Kucoba berulang-ulang hasilnya selalu sama. Ponsel kedua adikku tidak bisa dihubungi. Aku pun mencoba menelepon adik-adikku yang perempuan. Tidak aktif. Mengapa bisa kebetulan begini? Tiba-tiba kok aku merasa, adik-adikku marah kepadaku. Tapi aku cepat-cepat membuang pikiran itu. Pikiran itu terbersit karena ketika aku mengingat kapan aku terakhir menghubungi mereka. Itu dua bulan yang lalu. Dan aku pun jadi ingat kalau adikku pernah beberapa kali menelepon pada saat aku sedang bekerja, dimana aku sedang dalam kondisi tidak bisa menerima telepon.
Pagi itu aku panik. Aku mencoba mencari informasi pada keluarga yang lain. Paman, tante, sepupu dan lain-lain. Semua mengatakan tidak ada perubahan nomor ponsel adikku. Malah aku menjadi malu ketika mereka bertanya kapan aku terakhir bicara dengan emak.
Entah mengapa hatiku tiba-tiba merasa khawatir. Sudah menjadi kebiasaan emak, kalau terjadi hal-hal seperti sakit, dia selalu meminta adikku untuk tidak memberitahuku.
Siang hari aku bisa menelepon adikku yang perempuan. Dari dia pula aku mendapatkan nomor baru ponsel adikku. Dia mengganti nomor dan tidak memberitahuku. Perasaanku kembali tidak enak.
Ketika kuhubungi, tersambung. Aku sedikit memarahi adikku karena tidak memberitahukan perubahan nomor ponselnya. Lalu aku puaskan berbicara dengan emak sambil menyeka airmata. Emak bercerita bagaimana dia selalu menyuruh adikku untuk meneleponku. Emak juga bercerita bagaimana dia mencoba meyakinkan adikku yang kesal, kemungkinan aku sibuk hingga tidak sempat menelepon. Ah, emak.... Airmataku tambah deras tanpa tangis. Dadaku sesak tapi hatiku bahagia.
Kemudian aku berbicara dengan adikku. Mengucapkan terimakasih karena sudah merawat emak dengan baik. Adikku cuma meminta agar aku tidak sampai lupa menelepon emak. Dia bahkan meminta, bisa tidak bulan ini pulang melihat emak. Aku membeberkan alasan pekerjaanku yang tidak bisa ditinggal saat ini.
Tidak lama setelah pembicaraan lewat telepon selesai, sebuah sms masuk di ponselku. Dari adikku. Isinya : Bang, emak itu sangat membanggakanmu. Apakah kau menunggu emak sakit baru datang melihatnya ke sini?
Aku terduduk. Ada bayangan wajah emak yang tersenyum menyambut kedatanganku.
-----ooOoo-----
Kisah sejati ini saya ikutkan untuk meramaikan kontes blog berbagi kisah sejati yang diadakan oleh anazkia dan disponsori oleh Denaihati.
Timekasih atuk, sudah berpartisipasi.
ReplyDeleteSungguh saya kembali mengingat Emak, merindukannya juga ingin segera pulang kepadanya.
@1338058994132985842.0
ReplyDeleteeee... pulanglah :)
Insya Allah, nanti pulang, Atuk :)
ReplyDeleteatuk dan kak rose malah bermesraan di sini...xixixiixixi.....*kabooor...!*
ReplyDeleteNyang ini serius :
ReplyDeletemengingat-ingat kapan aku menelpon emak...(doh) ternyata sudah teramat lama....besok harus nelp...!
Oh my god, aku jd tau rasanya jd org dwasa yg trpisah dgn Ibu krna kerjaan dan keluarga..
ReplyDeleteAku mau ikutan kontes ini juga, tapi aku nggak mau nulis kisah yang sedih-sedih.. ^^
ReplyDeleteKisah menyentuh hati Baho. Semoga ibunya lekas sembuh. Semoga sukses ya kontesnya.
ReplyDeleteKisah yang bagus sobat, sangat menyentuh dan mengingat kami pada ibunda yang ada dirumah...
ReplyDeleteSemoga sukses ya kang..
jangan nunggu Emak sakit yah..
ReplyDeletemumpung emak masih...disamping kita..om...
ReplyDeletepulang baho
ReplyDeletewalau sekejap
lihat emak
tampakkan muka
ya ampun saya koq jd nangis pas masuk akhir cerita..
ReplyDeletehuhuhu
pulanglah to, jangan tunggu smpe emak sakit.
oh iya, aku di siantar - Jl. Melanthon Siregar..
klo pas pulang kampung, blh mampiirrr.. :)
pulanglah bang , aku juga mau pergi nih ini sore setelah membaca cerita ini jadi rindu ibu hikss, aku juga ingin nengok pusara ibu dan ayah
ReplyDeleteIdih... critanya mengharukan banget Bang... jadi pengen nangis bacanya....
ReplyDeleteAku jadi tersentuh membacanya.... Pasti Emak sedang sangat merindukan Abang tuh,,,
ReplyDeleteWah, ini utk berbagi kisah sejati ya...
ReplyDeleteKisahnya bagus, semoga menang ya.. Aku sendiri belum berhasil membuat naskahnya.
BTW, maaf baru mampir, krn sakit mataku baru sembuh.
@6039636207711666321.0
ReplyDeletemana ada kata sedih di kamus vicky :D
@2076512418916364461.0
ReplyDeletesukur deh bu udah sembuh... emang lagi musim ya :)
mengharukan :(
ReplyDeletehal yang sama juga terjadi di keluarga ku bang,,kk co ku sama kek abang..mama sering tunggu telpon na :((
ReplyDeletepokoknya ada kesempatan tlp lah emak,kadang orang tua itu gag butuh materi tapi cukup anak2nya peduli ma ortu itu dah cukup
(cozy)
@1387388561345684381.0
ReplyDeleteberarti saya gak sendiri :D
Cerita yang sangat mengharukan...
ReplyDeletesemoga berhasil memenangkan kontesnya...
Emak akan selalu merindukan putranya
ReplyDeletedalam keadaan apapun
kisah kita kok hampir sama ya....
ReplyDeleteAyahku juga sudah meninggal sejak q berumur 2 tahun. Aku adalah anak bungsu, dan lelaki satu2nya....
Jika ingin tentang ibu, selalu ingin menangis rasanya. Rindu banget.......
numpang lewat mau ke solo
ReplyDeletemaaf tidak bisa komen banyak
Kesibukan kadang tak kenal kompromi.
ReplyDeleteSaya mengalami hal yg sama.
Tapi kebetulan yg ngerawat ibuk saya adalah adik perempuan, jadi beda kalau anak lelaki.
Beruntung pula Ibuk saya diusianya yg 75 tahun masih lancar telpon bahkan SMS.
Jadi kalau saya lupa karena sibuk, Ibuk sayalah yg nelpon.
Semoga Ibu kita diberi kesehatan...
saya juga lagi nulis tentang emak
ReplyDeletewaktu emak sakit tiap malam selalu saya tunggu..
gak peduli hujan tetep tetap datang untuk menunggu
cuma pernah sekali gak nunggu karena diperjalanan kecelakaan motor nyemplung got
salam ya
ReplyDeleteSemoga ibunya cepat sembuh ya? hiks.
ReplyDeletebagus bang ingat emak..jarang orang bisa begitu..
ReplyDeleteartikelnya menarik sekali dan memotivasi mas....
ReplyDeletesumpah sob, bunyi sms yng dikirim oleh adik membuat saia merinding :'(
ReplyDeleteceritanya bagus dan menyentuh... gimana mungkin gag menang coba? :D
ReplyDeleteKisah yang mengharukan bang.
ReplyDeleteJadi pingin cepet cepet pulkam :(
berjuang mas bahooooo
ReplyDeleteHiks hiks.. jadi ingat emak dikampung, I love you emak...
ReplyDeleteSukses buat kontesnya bang, jangan lupa makan2 kalo menang :D
aih...!
ReplyDeletesebuah fenomena yang membawa kita mendayu2 dalam perasaan yang bimbbang :)
jadi sedih nih setelah baca, jadi keinget ortu...
ReplyDeleteMoga2 menang ya
kadang kita berfikir rejeki ada ditempat jauh. bisa jadi rejeki itu ada di dekat emak kita. AMIN
ReplyDeletemantap nih tulisannya bro, keep update postingnya broo
ReplyDeletehmmm perasaan kangen yang amat sangat pada emak itulah yang membawa saya pulang ke tanah air lebih cepat dari kontrak kerja bang.
ReplyDeletetakut emak makin sakit menanggung beban dan rindu.
kisahnya menyentuh sekali, semoga menang ya bang...
maaf baru bisa berkunjung balik
ibuku adalah orang kuat.... mas kalau saya masukkan link web mas di web saya boleh kan mas :D
ReplyDeleteKunjungan perdama saya :D
ReplyDeletesundul biar menang bro...
ReplyDeleteMengharukan....
ReplyDeleteSemoga menang di kontesnya ya!
emak, bunda, ibu, mama, mami, ummi...
ReplyDeleteapapun panggilan untuk beliau, disaat diri jauh darinya pastilah sangat merindu kasihnya, teringat masa kanak2 dulu :)
~Salam kenal dari saya, selamat mengikuti lomba
Salam,
Ica Puspita
I love my Mom
ReplyDeleteIni cerita atau beneran mas
ReplyDeletehiks2 cerita yang bagus..lumayan buat bacaan disela2 ngeblog..
ReplyDeletesalam buat emak... kunjungan blogwalking nih...
ReplyDeleteSama dong kita. Saya udah sejak SMP udah jauh dari orang tua hingga sekarang saya udah di bangku kuliah. Hanya bisa ketemu saat liburan semester dan liburah idul fitri aja. Hikz.. Jadi sedih
ReplyDeleteartikelnya sangat mengingatkan sekali...terimakasih banyak...
ReplyDeleteada apa gerangan bang bahoo sudah lama nggak muncul
ReplyDeleteWah jadi teringat ama ibunda yang sudah tiada, bersyukurlah bagi kalian semua yang masih punya emak hibur dia dan rawat dia dengan penuh kelembutan and kasih sayang.
ReplyDeleteWah kapan to onlennya nih .... mau tanya2 PTR nih bang ... mo add FB ga ketemu-ketemu hummmmppfft..
ReplyDeleteBang onlen dong ...
Tak kiro daku sendiri yang gak update, Ternyata ada temen gak update (dance)
ReplyDeleteHati ane tergugah membaca tulisan mu, Kapan ya ane bisa pulang kerumah...
ReplyDeletehikshikshiksss...
Kok jadi sedih ya, baca postingan ini. Jadi ingat emakku juga, padahal emakku ada disini bersamaku.. Hanya saja beliau tidak begitu sehat. :(
ReplyDeleteSalut deh, sama anak lelaki sangat perhatian pada ibunya (kayak Bang Sibaho) walaupun berjauhan, adek lelakiku satu-satunya jarang banget nelpon emak kami tuh..
menyayat hati
ReplyDeletebagus ceritanya
ReplyDeletemantep ceritanya gan
ReplyDeleteCoba kau tuliskan ini sejak lama, tentu sudah aku ikutkan dalam kumpulan cerpen Setitik Embun Inspirasi. Sekarang sudah terbit.
ReplyDeletecerita yang membuatku ingat kembali emakku yg telah meninggal...good idea boz...ini layak menang
ReplyDeleteoia, nih ada juga kontes Never Give Up Dude, All Come From Zero
membaca kisah ini jadi mengingat ibu kita, betapa besar jasanya pada diri kita. nice post
ReplyDeletehiks3... jadi sedih... dah 6 bulan ini belum juga bersilaturahim ke emak ku tersayang... terbayang wajahnya yang penuh kelembutan, membelai kepala ku yang botak... ooo emakku, aku sangat dan sangat merindukan mu... tunggu lah anak mu ini, sebentar lagi kan menyambangi mu... terima kasih kawan, sudah mengingatkan...
ReplyDeletejadi ingat kalo emakku lagi sakit... darah rendah pula, aku segera pulang, bawakan emak ku sari kurma ah ...
ReplyDeleteJadi ingat mendiang Ibu.
ReplyDeleteSemoga sukses ikutan kontesnya.
hhhhhmmmmms.. sukses brow
ReplyDeleteCerita yang sangat menarik, dan menyentuh hati, semoga sukses dalam kontes
ReplyDeletewau
ReplyDeleteceritanya mengharukan sob..
salam buat emak
semoga menang ya Mas...btw kok hibernasinya lama banget?
ReplyDeleteMembaca kisah ini jadi mengingat ibu kita, betapa besar jasanya pada diri kita. nice posting Bro...
ReplyDeletega ada pulsa ya mas..heueheu salam bt emak ya
ReplyDeleteBlogger Indonesia Dukung Internet Aman, Sehat & Manfaat
ReplyDeletewaduh sedih banget ceritanya....jadi kepingin nangis dech....!!!
ReplyDeleteSangat Menyentuh mas,sering-sering yah buat postingan tentang kasih sayang seorang emak dan papa.Terima kasih sudah berbagi pengalaman,salam blogger.
ReplyDeletemenyentuh sekali...jadi ingat mamahku di kampung...lagi perantauan nih di jogja...
ReplyDeleteKampusku UII
jadi kangen emak...
ReplyDeletepengen pulang...tp blm libur
huwaaaaaaaaaa...
ReplyDeletepasti dapat penghargaan amien....
ReplyDeleteniceeeee :D
ReplyDeletewah saya kira pertamanya ini kisah sungguhan nya mas siboho :)
ReplyDeleteternyata meramaikan kontes ya mas??
berapa hadiah untuk pemenang kontesnya mas???
maaakk, kangen...
ReplyDeletebesok aku pulang, minta uang saku lagi.
:D
waduhh, jadi kangen rumah nih...
ReplyDeletepulang lah... hehehe
thanks ya postingannya...
http://sibaho.blogspot.com
Cerita yg Baguss... gw jd inget Emak di Kampung... ;(
ReplyDeleteowh...mengharukan>>.....
ReplyDeleteArtikel yang menarik sekali, semoga sukses selalu dan saya tunggu kunjungannya di website saya.thx salam persahabatan
ReplyDeletesangat menarik ..n menyentuh uh uh uhn
ReplyDeleteinspiratif
ReplyDeleteKayak nya ane pernah baca postingannya yang satu ini deh. Tapi dimana ya?
ReplyDeleteiya bang, terkadang kesibukan pekerjaan emang ga bisa ditunda. tapi kebahagiaan orang tua bertemu dengan anaknya, sangat sulit tergantikan. :D
ReplyDeletebang baho aku kangen ilmu bermanfaat dari abang balikkk dong
ReplyDeletejadi sedih ya....
ReplyDeleteSemangat....
ReplyDeletesurga ada dibawah telapak kaki ibu.
nb: mengundang kolaborasi....
ReplyDeletemenarik sekali cerpennya. salam kenal
ReplyDeletesalam kenal aja dah. keep posting
ReplyDeletekisah kita kok hampir sama ya....
ReplyDeleteAyahku juga sudah meninggal sejak q berumur 2 tahun. Aku adalah anak bungsu, dan lelaki satu2nya....
Baru sempat mampir nih!
ReplyDeleteLiat-liat dulu....
Situsnya bagus nih!
apalagi artikelnya, menarik banget!
Saya seperti disuguhi makan enak!
hehehehehhehehe
Oia Kunjungan balik ya sob, ini blog saya
http://obat-sakitgigi.blogspot.com
Salam kenal....
Wow terkesan aku.
ReplyDeleteMenarik, Brother.
I've seen it.
Menunggu dalam kehangatan kasih.
ReplyDeleteKehadiran itu nyata.
Semua jadi terasa menjiwa.
Oh, Cinta!
Great posting.
ReplyDeleteThanks for knowing me.
numpang bro!
ReplyDeletehttp://bhonchuwh.blogspot.com/
blogwalking aja. salam kenal
ReplyDeleteayooo mulih tilik simbok
ReplyDeletehmmm kisahnya sungguh menyentuh hati..banyak nuansa² dan pesan² moral yg disampaikan didalamnya, salam kenal...sukses buat kontesnya
ReplyDeleteMakasih kisahnya. Mengingatkan saya juga untuk selalu menjenguk emak saya.
ReplyDeletemet wiken..apa kabar nih?
ReplyDeletemantab gan. salam kenal
ReplyDeleteblogwalking ajah. makasih
ReplyDeleteanda sendiri yang sakit mas.
ReplyDeleteartikelnya bagus sekali, thanks
ReplyDeletepasti pulang..., :)
ReplyDeletekisah ini jadi mengingatkan saya pada ibu saya mas..
ReplyDeleteaku pengen cepat pulang pengen ketemu emak ku yang ada dirumah..
ReplyDeletethnks sob dah mengingatkan ku pada emakku..
surga di bawah telapak kaki emak...
ReplyDeleteemaaaak, i love you full...
ReplyDeleteemaaaaak...
ReplyDeleteduh emak ??
ReplyDeleteapa yng hrus kuberikan untuk mu ?
ingin ku dekap dan menangis dipangkuan mu sampai aku tertidur bagai masa kecil dulu
ReplyDeletelalu doa-doa lalui sekujur tubuhku dngan apa membalas EMAK
Iwan fals SAY
mumpung masih hidup mak kita ladangnya surga
ReplyDeleteBagus Ceritanya kang :)
ReplyDeletejangan lupa mampir ke om canel ya???
kisah yang sangat menyentuh...
ReplyDeleteblue suka dengan postingan ini
ReplyDeleteberisi
menarik
salam hangat dari blue
menyentuh banget... mksh postnya..
ReplyDeletesalam kenal.. oy dtunggu kunjngan baliknya sob..
sebuah renungan bagi kita semua..
ReplyDeleteSurga ditelapak kaki ibu..
ReplyDeleteberbaktilah pada orang tua.. :))
.emak kasih emak ukan sepanjang galah
ReplyDeleteitu lah gan yg buat daya setuju dng artikel agan yng menyatakan iingai terus bersama emak
salm kenal GAN
Nice story...
ReplyDeleteJangan Tunggu emak sakit mas,melainkan tunggu emak masuk surga.Ceritanya menyentuh sekali sobat.
ReplyDeleteby jabon
ReplyDeletemarilah kita cintai ibu dan ayah kita karena merekalah yang mengasuh kita hingga kita dewasa...
kisah yang sangat menyentuh hati. terima kasih
ReplyDeleteMasa sih mas ada anak yang menunggu emak sakit,semoga anaknya itu cepat kembali pada pelukan ibunya.
ReplyDeletevery touching story. i wish i would not have the problem to treat my mother well. mother is everything to a son, if mother happy with him then this world would be nice place to live, otherwise...
ReplyDeletetadinya MALES buat baca postingan ini, ternyata... abis juga dilahap, bahkan sampe 9 postingan disini yang aku baca, alhamdulillah, banyak ilmu yang bisa aku ambil dari sini. makasih ya bang....
ReplyDeleteBTW.. sekalian titip makalah aja yah.. siapa tau bermanfaat bagi tamu lainnya , makasih
http://cikopotrans.blogspot.com/2010/08/orang-yahudi-lebih-pintar-betulkah.html
ibu...tidak akan pernah ada anak yang bisa mengembalikan kasih sayangnya kepada ibunya seimbang dengan pemberian sang ibu
ReplyDeleteamin . . .
ReplyDeletefrom : om canel dan bhara
kisah sedih yang mengharukan,ceritanya mudah di pahami karena bahasanya sederhana dan memang sering kita temui kejadian seperti itu di masyarakat...
ReplyDeletethanks kawan,sudah share ni crita :D
I LOPE EMAK intinya mh gan heh
ReplyDeletehiks.. menyentuh om.. aq suka ceritanya.. pasti kalo di buat film bagus banget tuh..
ReplyDeletepastinya sob kalau emak sakit harus di tengok di jagaain..
ReplyDeleteaku kangen rumah jadinya hik hik hik
aduh, gw juga jadi pgn cepet2 pulang kerja nih...
ReplyDelete:)
salam kenal
i wish all the best for you and your family :)
ReplyDeleteemang bener...ini yg disebut kasih emak sepanjang jaman, kasih anak sepanjang jalan. thanks banget buat cerita apik ini, sangat menyentuh.
ReplyDeleteSelama Emak masih ada, kalau bisa pulang, harus pulang..kalau sudah dikubur cuma bisa liat batu nisan...buat apa....bagus banget ceritanya mas...
ReplyDeleteemak adalah segalanya bagiku, walau aku punya bisnis di rumah, tapi aku sempatkan untuk menjenguk emak ku yang tersayang.
ReplyDeleteemak i luv u...
Iya nih saya juga rindu sama ibuku. Selesai kuliah pulang kampung
ReplyDeleteToday I am so horrified it's hardly funny. I had to punch my teddy bear 7 times just to get the image of Brittni and Floyd drinking smoothies at the mall out of my head. They were my best friends. Now I want to strangle them. I don't need this cow shit, I have too much Shakespeare to read for English class to deal with that. Right now I'm listening to Slipknot and all it's doing is making me more horrified. Floyd can go fuck his grandmother for all I care. I feel like I am completely alone, and dressed only in deepest black. I'm gonna IM Mitzi and see if she wants to go to the mall before I am forced to call someone.
ReplyDeleterindu dengan tulisan mu yang sangat menambah ilmu bahoo, lagi dimana sih
ReplyDeleteKisah sangat menyentuh dan membuat saya sadar akan pentingnya kebersamaan
ReplyDeletemantap dan menyentuh :D
ReplyDeletemenyetuh sekali sob..
ReplyDeletebaru kali ini sy baca postingan di blog sambil menitikkan air mata.thanks for sharing
ReplyDeleteblogwalking aja gan, tapi menarik juga. salam kenal
ReplyDeletejadi terharu...
ReplyDeleteNice Article, inspiring. Aku juga suka nulis artikel bidang penyembuhan dan kesehatan di blogku : http://www.TahitianNoniAsia.net, silahkan kunjungi, mudah-mudahan manfaat
ReplyDeleteingin ku dekap dan menangis dipangkuan mu sampai aku tertidur bagai masa kecil dulu
ReplyDeletelalu doa-doa lalui sekujur tubuhku dngan apa membalas EMAK
Iwan fals SAY
Artikel yang menarik sekali, semoga sukses selalu dan saya tunggu kunjungannya di website saya.thx salam persahabatan
ReplyDeletesetelah baca ceritanya bikin terharu sobat
ReplyDeletehiks, emang ibu selalu penuh rindu :)
ReplyDeletebaca komik anruto, bleach, one piece di http://kustommanga.blogspot.com
ReplyDeletesalam kenal aja
ReplyDeleteIbu memang luar biasa
ReplyDeletegi mana pak? have not hear from you for a while, kapan mau update? ibunya gi mana?
ReplyDeleteCeritanya mengharukan ..... semoga menjadi pelajaran bagi para pembaca agar mau berbakti kepada orang tua setiap saat
ReplyDeleteSayangilah orang tua kita, jangan sampai kita menyesal..!!
ReplyDeleteCerita yang mengharukan ^_^
ReplyDeletewah saya jadi kangen sama ibu
ReplyDeletejadi teringat sama emakku yg jauh di kampung...
ReplyDeletenice article..numpang nampang ya..trims
ReplyDeletetak terasa air mata ku menetes nii membaca artike ini.mama maaf kan anakda mu ini....yang tak bisa menemani mu sampai akhir hidup muu.... aku merindukan mu selalu...damailah di sisi allah swt. tq infonya sobat.kau mengingatkan ku akan segala nya tentang mamaku.
ReplyDeletemenyentuh
ReplyDeletesangat bisa menginspirasi mas
ReplyDeleteijin copas...untuk dipasang di mading
ReplyDeletemasya Allah, Bang ceritanya buat saya menangis, Ya Allah ampuni dosa hambamu yang durhaka terhadap ibunya ini
ReplyDeleteTadinya dapat link ini dari posting tentang BlogDofollow, meski setelah dicheck Blognya sudah ga Dofollow lagi, tapi aku ga kecewa coz Artikelnya muaanntttteeeepppp
ReplyDeleteWah artikel yang sangat mencerahkan
ReplyDeleteMampir lagi nih Sob....
ReplyDeleteblogwalking
ReplyDeletesungguh menyentuh hati, :'(
ReplyDeletemaaf ini pengalaman atau cuma kisah ya, terlalu menyentuh hati menurut saya
ReplyDeletedari kisah mengharukan gimana kalu kita pindah ke kisah menegangkan
ReplyDeletegan..tukeran link dunk ???
ReplyDeletewww.pandumusica.info
hubungin ane di pandumusica@yahoo.com
ma kasih gan :D
gan itu kisah nyata atau fiktif karena begitu nyata dan menyentuh perasaan setiap orang yang membacanya tentunya yang memiliki nurani. hehehhehe...... selamat berlomba, gan. ane doakan semoga agan yang menjadi juaranya.
ReplyDeletehhm .
ReplyDeletekisah.a baggus bddg .
ngingetiin kita suppaya selalu inget sama mamah giimanah pun kondisi.a .
always n forever love u mom .
makasih infonya gan...
ReplyDeletemaen jg k blog saya..makasih
artikelnya sangat menyentuh gan.. salam kenal dari poso sul-teng.
ReplyDeletenice post,,sumbangannya ya om..hehe
ReplyDeletesalam kenal .
ReplyDeletedduh jadii inget mamh dirumah .
pengen buru.buru pulang kerumah .
Berkunjung pertama kali Sob
ReplyDeleteSharing yang mengharukan
ReplyDeletesalam kenal ,
ReplyDeletehhm .
niice post .
makasih .
mengharukan sekali, kadang kita juga lalai kalo sibuk.thanks
ReplyDeletesalam kenal .
ReplyDeletekangen mamah .
postingannya bagus .
sebuah renungan yang oke..thanks ya
ReplyDeletesalam kenal .
ReplyDeletepostingannya bagus .
bahkan Obama pun rindu untuk pulang...Semua orang rasanya punya kerinduan..apalagi pada ibu
ReplyDeletemantap gan kisahnya, :-bd
ReplyDeleteArtikel dan blognya bagus juga, komentar juga ya ke blog saya www.infonotesharian.blogspot.com
ReplyDelete